Info Terbaru Kasus Kematian Diplomat Kemlu di Kosan Menteng Jakarta

12 hours ago 4
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Kasus kematian diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan alias ADP (39) masih belum terungkap hingga saat ini.

Korban ditemukan meninggal dunia dengan muka terlilit lakban warna kuning di sebuah kos di Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7) lalu.

CNNIndonesia.com telah merangkum sejumlah informasi terbaru terkait kasus ini sebagai berikut

Penjaga kos peragakan momen bobol kamar

Kompolnas mendatangi indekos tempat tinggal korban pada Selasa (22/7) kemarin. Hal ini dilakukan guna mendalami informasi baru yang mereka dapatkan dari pihak keluarga korban.

Komisioner Kompolnas Choirul Anam mengatakan di lokasi pihaknya mengecek kondisi kamar korban. Mulai dari plafon, saluran air, kasur atau tempat tidur, hingga posisi kunci.

Kata Anam, pihaknya juga meminta penjaga kos untuk memperagakan momen saat mereka mencoba membuka pintu kamar sebelum menemukan korban dalam kondisi tak bernyawa.

"Terus kami minta untuk diperagakan posisi kuncinya, jadi ada dua kunci, kunci yang memang terpasang di pintunya, bisa dibuka dari luar maupun dari dalam, terus kunci yang memang ada di dalam yang bentuknya slot yang itu hanya bisa dibuka atau dikunci dari dalam," tutur dia, Selasa.

"Saya nanya ini posisi kunci yang slot, pertama yang slot ya yang hanya bisa dibuka dan ditutup dari dalam, itu posisinya terkunci. Jadi kami tadi konfirmasi langsung ke penjaganya karena ada video juga, kami cek videonya, kami konfirmasi ke dianya, waktu dibuka posisinya terkunci," imbuhnya.

Tak ada suara janggal

Dalam kesempatan itu, Anam menyebut tetangga kos menyampaikan tak mendengar suara mencurigakan sebelum korban ditemukan tewas.

"Yang berikutnya kami juga ada salah satu penghuni kos-kosan yang masih belum tidur sampai jam satuan begitu. (Kami tanya) apakah ada suara yang mencurigakan? Tidak ada, suaranya hening dari sebagainya," ujarnya.

Tak hanya itu, Anam berujar yetangga kos, juga memyatakan tidak ada sesuatu yang mencurigakan kala itu atau di malam hari sebelum korban ditemukan tak bernyawa.

"(Kami tanya) apakah kondisinya kayak biasanya? Kurang lebih kayak biasanya. Apalagi di hari itu juga pas hujan rintik-rintik, itu juga penting," ucap dia.

Info kegiatan korban sebelum tewas

Disampaikan Anam, pihaknya pun telah memiliki informasi kegiatan diplomat Kemlu tersebut sebelum ditemukan meninggal dunia.

"Yang kami dapatkan (dari keluarga) adalah struktur cerita, tidak hanya pas hari H tapi sebelum hari H, itu yang baru. Termasuk barang yang tidak hanya pas hari H, setelah hari H juga kami dapat," kata dia.

Ia juga berujar sudah mengonfirmasi soal komunikasi antara penjaga kos dengan istri korban. Diketahui, istri korban sempat beberapa kali menghubungi penjaga kos untuk mengecek kondisi korban sebelum ditemukan tewas.

"Salah satu yang paling penting memang confirmed ada komunikasi antara istri sama penjaga kos, menit per menitnya, komunikasi antara penjaga kos dan istri kami dapat detail per detailnya, kami dapat menit per menitnya, apa saja dia bicarakan kami dapat dan kami tahu konteksnya," tutur dia.

Kresek hitam

Anam mengungkapkan polisi sudah membongkar misteri isi kantong kresek berwarna hitam yang sempat dibawa dan diduga dibuang Arya Daru sebelum ditemukan tewas.

Menurut Anam, isi dari kantong kresek itu perlu diketahui karena bisa menjadi barang bukti dalam kasus kematian diplomat tersebut.

"Yang juga jadi pertanyaan isinya apa, tadi kami ditunjukkan isinya apa saja, bagaimana mereka proses membukanya, bagaimana prosedur memperlakukan, karena itu bagian dari barang, barang bukti, prosedurnya juga ditunjukkan," kata Anam.

Dalam rekaman video CCTV, terlihat Arya masuk ke kamar kos pukul 23.23 WIB, Senin (7/7). Pada pukul 23.24 WIB, Arya terlihat keluar dari kamar kos dan membawa kantong hitam.

Arya kemudian kembali tanpa membawa kresek hitam itu. Ia terlihat masuk kembali ke kamar kos pada pukul 23.25 WIB.

Masih tunggu hasil autopsi

Setelah mendatangi TKP korban ditemukan, Kompolnas langsung menyambangi Polda Metro Jaya untuk bertemu penyidik Ditreskrimum selaku pihak yang menangani perkara.

Dalam pertemuan itu, kata Anam, kepolisian telah menjabarkan soal proses penyelidikan yang telah dilakukan hingga saat ini. Termasuk, barang bukti yang telah disita pihak berwajib.

Berdasarkan penuturan penyidik, Anam menyebut pengungkapan kasus kematian diplomat Kemlu tersebut hanya tinggal menunggu hasil autopsi forensik.

"Tinggal ini autopsi kita lihat, sebenarnya ada visum, ada autopsi standar yang biasa kita lihat. Nah ini autopsi yang sebenarnya mau dilacak, autopsi memiliki kebutuhan spesifik dan itu yang kita masih tunggu. Kalau kita berharap, kalau bisa besok, ya besok, tapi kan enggak bisa, semoga minggu ini," ucap dia.

(dis/gil)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Korea International