CT Beber Dampak Kenaikan Tarif Trump ke Ekonomi Indonesia

1 day ago 5

CNN Indonesia

Minggu, 13 Apr 2025 13:21 WIB

Chairman CT Corp Chairul Tanjung memaparkan dampak perang tarif dari Presiden AS Donald Trump untuk ekonomi Indonesia. Chairul Tanjung membongkar dampak tarif Trump pada ekonomi Indonesia. (CNN Indonesia/Adi Maulana Ibrahim)

Jakarta, CNN Indonesia --

Chairman CT Corp Chairul Tanjung memaparkan dampak perang tarif dari Presiden AS Donald Trump untuk ekonomi Indonesia.

Trump sudah menetapkan tarif tinggi terhadap barang impor asal Indonesia senilai 32 persen. Menurut pria yang akrab disapa CT itu, kebijakan penetapan tarif yang memicu perang dagang bisa membuat sejumlah harga komoditas turun lantaran pertumbuhan ekonomi dunia yang melemah.

"Kalau ekonomi tumbuhnya turun, demand-nya pasti turun, permintaannya pasti turun. Kalau permintaan turun, harga-harga komoditas kita, baik hard commodity maupun soft commodity, itu juga akan turun," kata CT dalam acara The Yudhoyono Institute 'Dinamika dan Perkembangan Dunia Terkini: Geopolitik, Keamanan dan Ekonomi Global' di Ballroom Grand Sahid Jaya, Minggu (13/4/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita tahu ekonomi Indonesia itu sangat bergantung pada komoditas. Nah, kalau angka komoditas turun, itu pengaruhnya akan sangat signifikan kepada seluruh sektor, termasuk pendapatan fiskal kita. Yang kedua, tentu pertumbuhan ekonomi turut akan berlaku juga ke turunnya investasi," jelasnya menambahkan.

CT juga menyatakan akan ada imbas berupa daya beli masyarakat yang anjlok dan pemutusan hubungan kerja.

"Radikal efisiensi ini akan berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja, berpengaruh terhadap lay off atau pemutusan hubungan kerja yang masif dan tentu berakibat dari turunnya daya beli," tuturnya.

Kendati demikian CT menyatakan tarif tinggi yang ditetapkan Amerika Serikat tidak berdampak langsung ke Indonesia. Pasalnya ekspor Indonesia ke AS tidak sebesar ke negara lain.

Bahkan menurutnya, tanpa negosiasi pun Indonesia bisa menghadapi tarif tinggi tersebut. Hanya saja CT menilai perdagangan yang diraih Indonesia menjadi berkurang.

"Ekspor kita ke Amerika kurang lebih hanya 10% dari ekspor kita ke seluruh dunia. Dan surplus kita hanya US$3 billion saja," ucapnya.

CT juga mengingatkan, dengan kondisi Indonesia yang bergantung pada komoditas, maka perlu dilakukan langkah strategis agar ekonomi dalam negeri tidak terperosok.

(nva/bac)

Read Entire Article
Korea International