Pusat Kuliner Matas Kampung Kandang Jaksel Kolaborasi Bersama BRI

9 hours ago 7

Jakarta, CNN Indonesia --

Awalnya hanya ada tiga pedagang yang berjualan di Pusat Kuliner Matas Kampung Kandang, Jalan Cilandak KKO, Jakarta Selatan, pada awal tahun '90-an.

Kini sudah ada puluhan pedagang makanan yang membuka lapaknya di pusat kuliner tersebut.

Bagi warga Cilandak dan sekitarnya, pusat kuliner ini menjadi pilihan utama untuk makan malam bersama teman maupun keluarga.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada siang harinya, para pekerja kantoran di sekitar Cilandak yang memenuhi lapak pedagang makanan di bangunan kanopi.

Semua bermula dari pedagang jamu asal Cirebon yang meminta izin kepada pemilik tanah bernama Haji Madali untuk berjualan di lahannya pada 1986 silam.

Rumah Haji Madali berada di pinggir Jalan Cilandak KKO. Lokasinya sangat strategis, tepat berada di pertigaan jalan utama yang menghubungkan kawasan Cilandak dengan Jagakarsa, Ciganjur, serta Pondok Labu.

Tiga pedagang yang paling pertama adalah penjual jamu, penjual kacang rebus, dan penjual daging burung. Usaha mereka berkembang dan menarik minat warga Cirebon lainnya untuk membuka lapak juga.

"Mungkin dari mulut ke mulut di kampung mereka tuh soal lokasi jualan di Jakarta. Lalu ada yang masuk lagi, tukang martabak, martabak telur, martabak manis," kata Pengelola Pusat Kuliner Matas Kampung Kandang, H. Madina saat berbincang dengan CNNIndonesia.com di kediamannya pada Sabtu (19/4) lalu.

"Ya berkembang-berkembang istilahnya ya. Kebanyakan di sini memang terutama Cirebon. Orang-orang Cirebon pedagangnya," ujarnya menambahkan.

Madina merupakan anak kesembilan dari Haji Madali dan Hj. Taslimah. Kedua nama orang tuanya itu kemudian diabadikan menjadi nama pusat kuliner ini, Matas alias Madali-Taslimah.

Pada awal tahun 1990, orang tuanya juga membangun empat unit rumah kantor (rukan) atau ruko dua lantai di lahannya tersebut. Rumahnya yang tadinya berada di pinggir jalan pindah ke belakang bangunan ruko.

Setelah pembangunan rampung, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) menjadi bank pertama membuka kantor di ruko Kampung Kandang tersebut. Seiring berjalan waktu, bangunan ruko terus bertambah, begitu pula lapak pedagang.

Kedua lini usaha ini berjalan beriringan. Pada pagi sampai sore, perkantoran dan toko yang buka. Kemudian sore hingga malam, penjual makanan membuka tenda dan menggelar mejanya di halaman parkir ruko tersebut.

"Mereka (penyewa ruko) sebelum mereka ada, sudah ada duluan pedagang. Jadi mereka tuh istilahnya juga ngerti lah ibaratnya. Kebetulan juga kan bank-bank, mereka kan paling maksimal sampai jam 4 jam kerjanya," kata Madina.

Pusat Kuliner Matas Kampung Kandang, Jalan Cilandak KKO, Jakarta Selatan. Pengelola Pusat Kuliner Matas Kampung Kandang, H Madina usai berbincang terkait dukungan BRI.(Foto: CNN Indonesia/Feri Agus Setyawan)
Haji Madina, Pengelola Pusat Kuliner Matas Kampung Kandang, H Madina usai berbincang terkait dukungan BRI.

Madina dipercaya oleh orang tua dan keluarga besarnya untuk mengelola lapak kuliner ini pada 2015.

Ia lalu mencoba menata lapak-lapak pedagang agar lebih rapih dan nyaman. Awalnya para pedagang membawa tenda masing-masing dengan ukuran lapak yang berbeda.

Lapak pedagang yang berjualan di halaman parkir masing-masing diatur berukuran 4x4 meter. Sementara yang di lapak auning atau berkanopi sekitar 3x2 meter.

Madina juga membuatkan tenda untuk para pedagang di halaman parkir ruko. Ia ingin seluruh lapak pedagang terlihat lebih rapih dan aman.

Saat ini ada 24 tenda yang terpasang. Kemudian jumlah tenant di lapak auning ada sekitar 50 tenant lebih. Selain itu ada puluhan pedagang yang hanya memakai gerobak.

"Kurang lebih semua pedagang di sini ada kurang lebih seratus tujuh puluhan," ujarnya.

Kerja sama dengan BRI

Madina mengaku mendapat tawaran kerja sama dari BRI lewat anak usahanya BRI Insurance (BRINS) pada 2022. Saat itu pihak BRINS mau membantu penataan lapak-lapak pedagang yang berada di bangunan kanopi.

Pihak BRINS membiayai renovasi seluruh tenant, perlengkapan booth, meja, banner untuk para pedagang. Timbal baliknya, BRINS memasang logo serta produk di seluruh tenant pedagang.

"Alhamdulillah saya bilang gitu kalau mau dibagusin, saya kebantu banget. Dua bulan proses pengerjaannya," kata Madina.

Madina mengatakan secara bertahap pihaknya juga mengajukan pembuatan tenda untuk pedagang kuliner di lahan parkir kepada BRINS. Seluruh tenda pedagang seragam dengan terpal berwarna putih dan biru.

Selain tenda, ia mengaku tengah mengajukan lagi peremajaan gerobak pedagang yang mengadap ke Jalan Cilandak KKO. Saat ini masih dalam proses.

"Dari beberapa perbankan pemerintah yang ada, BRI yang lebih menonjol buat merangkul pedagang. Buat ngasih support pedagang," ujarnya.

Madina mengungkap BRI saat ini tengah rutin membuat lomba transaksi terbanyak melalui QRIS BRI. Lomba jumlah transaksi via QRIS BRI ini berlangsung tiga bulan sekali.

Nanti para pedagang memperebutkan juara 1, juara 2, dan juara 3 dalam perlombaan transaksi QRIS tersebut. Hadiah yang diberikan macam-macam, seperti televisi atau kulkas.

"Ini kan udah jalan ketiga transaksi QRIS ini dilombain. Sama BRI. Jadi kan buat memotivasi pedagang juga kan, buat memacu mereka menggunakan QRIS lah," katanya.

Madina menyebut hampir seluruh pedagang makanan di Pusat Kuliner Matas telah menggunakan layanan QRIS untuk pembayaran.

Selain lomba, kata Madina, pihak BRI juga memberikan kemudahan bagi para pedagang UMKM yang ingin mengambil pinjaman KUR BRI.

"Alhamdulillah support BRI dan BRINS. Kerja sama ini sudah berjalan sudah tiga tahun. Kami sedang dorong peremajaan gerobak," ujarnya.

Pusat Kuliner Matas Kampung Kandang, Jalan Cilandak KKO, Jakarta Selatan. Pengelola Pusat Kuliner Matas Kampung Kandang, H Madina usai berbincang terkait dukungan BRI.
Pusat Kuliner Matas Kampung Kandang, Jalan Cilandak KKO, Jakarta Selatan. (CNN Indonesia/Feri Agus Setyawan)

Sementara itu Pimpinan Cabang Kantor Cabang BRI Pasar Minggu Mochammad Syarif Budiman mengatakan pihaknya mendukung pusat kuliner Matas Kampung Kandang sejak 2022 lalu.

"Dengan program bantuan dana penyediaan tenda, meja, kursi pengunjung dan pemasangan QRIS untuk bantu alat transaksi," kata Syarif kepada CNNIndonesi.com.

Selain itu, kata Syarif, pihaknya juga memberikan pendampingan kepada para UMKM yang mengakses pinjaman KUR.

Pertama menjaga ketertiban angsuran sesuai tanggal jatuh tempo angsuran, mendaftarkan nasabah untuk bergabung pada link UMKM, Rumah BUMN untuk mendekatkan nasabah dengan pelaku UMKM lain.

Kemudian mengikutsertakan nasabah pada event bazar yang diselenggarakan BRI maupun dinas/instansi terkait. Lalu mengikutsertakan nasabah pada program-program pelatihan, seperti pelatihan bisnis online.

"Digitalisasi transaksi nasabah dengan memberikan alat-alat akseptasi transaksi seperti QRIS, BRIMo , Brimerchant, dan edukasi ke transaksi digital," ujarnya.

Syarif mencatat total KUR yang telah disalurkan kepada UMKM di wilayah BRI Kantor Cabang Pasar Minggu pada 2024 sebesar Rp152,7 miliar kepada 3.424 org. Sementara untuk periode Januari-Maret 2025 sejumlah Rp23,2 miliar kepada 639 orang.

"Target penyaluran KUR tahun 2025 Rp156 miliar. Debitur memanfaatkan KUR dengan suku bunga subsidi (bunga rendah 6 persen) untuk mengembangkan usahanya (modal kerja) dan menambah peralatan, meremajakan alat-alat produksinya," ujarnya.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mencatatkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp42,23 triliun hingga akhir Maret 2025. Total sebanyak 975 ribu debitur pengusaha UMKM telah memperoleh manfaat KUR BRI.

Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi menyampaikan bahwa penyaluran KUR merupakan bagian dari strategi perusahaan dalam memperluas akses pembiayaan yang inklusif dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

"Penyaluran KUR yang berfokus pada sektor produktif merupakan bentuk keberpihakan nyata BRI terhadap pembangunan ekonomi nasional. BRI meyakini bahwa pembiayaan yang tepat sasaran dapat menciptakan multiplier effect yang signifikan, khususnya dalam mendorong kemandirian usaha dan membuka lapangan pekerjaan," ujar Hendy.

Pusat Kuliner Matas Kampung Kandang, Jalan Cilandak KKO, Jakarta Selatan. Pengelola Pusat Kuliner Matas Kampung Kandang, H Madina usai berbincang terkait dukungan BRI.
Pusat Kuliner Matas Kampung Kandang, Jalan Cilandak KKO, Jakarta Selatan, diisi bazar pakaian dan pedagang makanan ringan setiap hari Sabtu dan Minggu.

(fra/fra)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Korea International