CNN Indonesia
Minggu, 27 Apr 2025 19:20 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Kepolisian mengungkap kamera pengawas (CCTV) yang rusak menjadi hambatan pencarian anak hilang bernama Alvaro Kiano Nugroho di Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
"Untuk hambatan sementara memang di TKP pada saat kejadian itu CCTV tidak bisa dibuka karena rusak," kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Murodih di Jakarta, Minggu.
Murodih mengungkapkan pencarian korban terkendala CCTV rusak di Masjid Muflihun yang menjadi tempat korban terakhir kali terlihat.
Pihaknya mengaku tidak bisa melihat apa yang terjadi di sana melalui CCTV.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terhitung Alvaro sudah hilang selama 51 hari atau hampir dua bulan. Korban dinyatakan hilang sejak Kamis (6/3).
Lebih lanjut, polisi juga akan menggali keterangan dari ayah Alvaro yang saat ini masih menjalani hukuman pidana di Lapas Cipinang.
"Ya sementara juga kita akan coba mintai keterangan dari pihak orangtua, karena sementara orangtua si korban masih ditempatkan di tempat khusus," ujarnya.
Sementara, kakek korban, Tugimin (71), menduga Alvaro diculik oleh seorang pria yang mengaku sebagai ayahnya.
Informasi dugaan penculikan itu diperoleh Tugimin dari marbut Masjid Al-Muflihun, lokasi Alvaro terakhir terlihat.
Sebelumnya, pada awalnya Alvaro izin untuk melaksanakan shalat Maghrib di masjid dekat rumahnya di kawasan Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Namun, selepas shalat Maghrib ternyata Alvaro tak kunjung pulang. Sehingga, keluarga mencari keberadaannya dan temannya mengaku tak bersamanya saat shalat.
Pada akhirnya, keluarga memilih untuk melapor ke Kepolisian demi mencari keberadaan Alvaro.
Ciri-ciri terakhir Alvaro yakni memakai kaos hitam, celana panjang hitam, dan sandal hitam. Kemudian fisiknya, bertubuh kurus, kulit gelap, rambut cepak, dan terdapat lesung pipi.
(antara/gil)