CNN Indonesia
Selasa, 15 Apr 2025 18:19 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman membantah kabar banyak perusahaan di Indonesia yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).
Pernyataan itu Maman sampaikan saat ditanya soal kondisi UMKM di tengah gelombang PHK. Sebelum menjawab pertanyaan itu, dia justru meminta wartawan tak lagi menggunakan kalimat 'banyak PHK'.
"Saya bingung, tolong narasinya jangan disebutkan banyaknya PHK. Kebetulan ada 1-2 perusahaan yang ada terjadi PHK viral. Beda loh, banyaknya PHK dengan ada 1-2-3 perusahaan, tapi viral, terkesannya jadi banyak," kata Maman saat ditemui di Kantor Kementerian UMKM, Jakarta, Selasa (15/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maman mengatakan banyak juga perusahaan yang baru dibangun. Perusahaan-perusahaan itu, ucapnya, menyerap tenaga kerja Indonesia, termasuk yang terkena PHK.
"Perusahaan-perusahaan industri manufaktur lain juga banyak juga yang baru bangun, menyerap tenaga kerja juga, kebetulan enggak viral, makanya akhirnya terkesannya banyak PHK," ucapnya.
Maman menyampaikan kondisi UMKM di Indonesia baik-baik saja. Dia menyebut jumlah UMKM relatif stabil, tetapi tak menyebut rincian angkanya.
Dia menyampaikan pemerintah menargetkan pertumbuhan penerima KUR pada tahun ini mencapai 2,3 juta UMKM. Sekitar 1,1 juta UMKM di antaranya graduasi atau naik kelas.
Sebelumnya, Indonesia diselimuti gelombang PHK sejak awal tahun 2025. Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mencatat 15 perusahaan melakukan PHK terhadap sekitar 60 ribu orang pekerja.
Persoalan PHK menjadi sorotan Presiden Prabowo Subianto. Dia sampai membentuk Satgas PHK untuk mengatasi hal ini.
"Kami sudah membahas apa yang diarahkan Bapak Presiden, yaitu yang pertama satgas terkait dengan PHK dan juga kesempatan kerja. Nah, ini kita sedang dimatangkan," kata Airlangga pada jumpa pers di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (14/4).
(dhf/pta)