Jakarta, CNN Indonesia --
Inul Daratista mengakui masih sangat berduka karena Titiek Puspa meninggal dunia pada 10 April 2025 dalam usia 87 tahun. Ia bahkan mengakui sudah menangis berhari-hari sampai pusing.
"Jangan bikin aku nangis lagi ya, karena aku sudah berhari-hari (menangis). Kepalaku sampai pusing banget," kata Inul Daratista saat ditemui pada Selasa (15/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Namanya juga orang tua yang sudah punya tempat di hati aku, kalau kehilangan orang tua itu seperti apa sih. Jadi ya, kalau orang Jawa itu lah... jangget [melekat] banget di hati," katanya.
Namun Inul masih bersedia untuk mengatakan bahwa ada begitu banyak pesan mendiang Titiek Puspa kepadanya. Menurut Inul, yang ditekankan oleh mendiang Eyang Titiek adalah Inul mestilah mandiri.
"Enggak bisa diomongin satu-satu [nasihatnya karena banyak]. Eyang itu inginnya aku harus mandiri, aku harus bisa seperti beliau, begitu," kata Inul seperti diberitakan detikHot.
"Pokoknya kita rasa-rasa 'kayak aku loh nduk', begitu. Maksudnya seperti beliau itu mungkin, harus kuat kayak Wonder Woman. Karena perjuangannya itu hampir mirip," lanjutnya. "Kalau Eyang bilang, 'koe podo aku iki ceritanya (cerita kamu sama kayak aku),' begitu. Jadi emang harus kuat,"
Inul Daratista saat diberi wejangan oleh Titiek Puspa, di perayaan ulang tahun Titiek Puspa yang ke-80, Jakarta, Rabu (1/11). (CNN Indonesia/Puput Tripeni Juniman)
Titiek Puspa meninggal dunia pada Kamis (10/4) dalam usia 87 tahun setelah berjuang melawan sakit akibat pecah pembuluh darah pada 26 Maret 2025. Akibat kondisi tersebut, Titiek sempat menjalani operasi medis.
Dalam perbincangan kepada CNNIndonesia.com pada 2017, Inul Daratista menilai Titiek Puspa sebagai sosok orang tua yang mengayominya, sosok yang menginspirasi baginya.
"Beliau sosok yang saya bisa setiap hari membayangkan beliau di usia 80, sehat dan bersemangat tinggi. Itu yang memicu semangat saya bahwa saya tidak boleh capai, tidak boleh lelah," kata Inul kala itu.
"[Titiek Puspa] is the best lah. Ia orang paling dekat, paling baik, sosok yang benar-benar sulit diungkapkan dengan kata-kata," lanjutnya.
Inul Daratista memang terkenal dekat dengan Titiek Puspa. Sejak kemunculannya yang fenomenal pada era awal 2000-an, Inul sudah didampingi Titiek Puspa menghadapi badai cobaan di awal menapak karier penyanyi dangdut nasional.
Inul yang kala itu masih berstatus biduan Pantura pergi mengadu nasib ke Jakarta dengan goyangannya yang sensasional, goyang ngebor. Ia pun menjadi kontroversi, terutama ketika kecaman datang dari seniornya, Rhoma Irama.
Baru juga mencicipi panggung Jakarta, Inul dihujani berbagai cacian, kecaman, hingga boikot. Goyangannya disebut sebagai aksi seronok. Hingga Inul frustrasi dan memutuskan balik ke kampung.
"Saya ingat masa-masa dahulu saat saya gondok pulang kampung ogah ke Jakarta lagi gara-gara konflik itu, cuma Eyang yang bilang 'kamu putus harapan itu banyak orang yang senang,'" kata Inul, mulai berkaca-kaca.
"Katanya begitu, 'jangan hidup kalau kamu patah semangat, itu bukan manusia namanya,'" kata Inul. "Eyang bilang, 'ngapain hidup segan mati tak mau? Toh kamu punya potensi yang tinggi.'"
Titiek Puspa lahir pada 1 November 1937 dari pasangan Tugeno Puspowidjojo dan Siti Mariam. Pemilik nama asli Sudarwati itu telah berkarier sejak era Presiden Soeharto, tepatnya pada 1954 dan menghasilkan ratusan karya.
(end)