Jakarta, CNN Indonesia --
Sejumlah pengguna Instagram mengaku mengalami shadowban ketika mengunggah konten terkait aksi demo di Tanah Air.
Salah satu warganet yang mengaku mengalami shadowban adalah akun @kerlipcahaya. Ia berasumsi dirinya terkena shadowban karena terus menerus mengunggah konten demo.
"Sepertinya di instagram aku kena shadowbanned karena upload soal demo terus. oke baik di ig dan di sini (X) aku selang seling sama post sehari-hari biar nggak kena shadowban atau dikira bot deh," tulisnya di X, Minggu (31/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal serupa dialami akun @lowkeydisturbed yang mengaku viewers-nya turun drastis usai terus menerus mengunggah ulang konten politik.
"Saya pikir Instagram sudah mulai melakukan shadowban pada saya karena semua hal berbau politik yang terus saya posting ulang; viewers saya sudah turun jauh akhir-akhir ini," tulisnya, Jumat (28/8).
Apa itu shadowban?
Dalam sebuah unggahan di laman blog Instagram pada 2023, Bos Instagram Adam Mosseri mengatakan shadowban adalah istilah yang dipakai pengguna ketika konten mereka memiliki jangkauan terbatas atau tidak tersebar luas tanpa penjelasan yang jelas.
Mosseri mengatakan pengguna bisa mengajukan banding jika merasa kontennya terkena shadowban.
"Jika ada hal yang membuat konten Anda kurang terlihat, Anda harus mengetahuinya dan dapat mengajukan banding. Itulah mengapa kami telah mengembangkan fitur seperti Status Akun untuk membantu Anda memahami mengapa konten akun Anda mungkin tidak memenuhi syarat untuk direkomendasikan, memungkinkan Anda menghapus konten yang memengaruhi akun Anda, dan mengajukan banding atas keputusan tersebut jika Anda merasa kami telah membuat kesalahan," tulisnya.
Keluhan shadowban ini juga diunggah ulang oleh Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid dalam unggahan Story Instagram pada Sabtu (30/8). Salah seorang warganet mengeluhkan konten terkait demo terkena shadowban, seraya me-mention akun Meutya.
Merespons hal tersebut, Meutya mengatakan ada beberapa konten memanfaatkan demonstrasi yang tersisip judi, provokasi, hingga ajakan kekerasan. Untuk konten semacam itu, kata Meutya, pemerintah harus mengambil langkah denagn tetap mengikuti hukum yang berlaku.
"Di luar konten yang informatif, ada beberapa konten memanfaatkan demonstrasi yang tersisip judi pemberian gift, provokasi, ajakan kekerasan, ajakan membunuh, ajakan membakar. Dalam konten seperti ini pemerintah harus mengambil langkah dengan tetap mengikuti hukum yang berlaku dan sebagaimana benchmark di negara-negara demokrasi sekalipun," kata Meutya, Sabtu (30/8).
CNNIndonesia.com telah menghubungi induk perusahaan Instagram, Meta, untuk mengonfirmasi isu shadowban yang dialami sejumlah pengguna ini. Namun, belum ada respons hingga berita ini ditulis.
(lom/mik)
