CNN Indonesia
Minggu, 27 Apr 2025 20:10 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menegaskan keseriusannya untuk menambahkan Kanada sebagai negara bagian ke-51. Rencana ini ditolak mentah-mentah oleh Ottawa.
Diwawancarai oleh reporter majalah Time, Trump mengatakan dirinya sedang tidak bercanda dengan rencana yang sering ia utarakan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebenarnya tidak, saya tidak sedang bercanda," kata Trump saat ditanya soal pernyataannya menjadikan Kanada negara bagian AS ke-51 dalam wawancara yang dilakukan hari Selasa dilansir dari The Hill.
"Saya pikir Kanada, apa yang Anda katakan itu, 'Yah, yang itu, saya mungkin bercanda' Tapi saya benar-benar tidak sedang bercanda. Kanada adalah kasus yang menarik," tambah Trump.
Dia mengulangi klaimnya yang sering menyatakan AS kehilangan uang untuk Kanada karena defisit perdagangan dan bahwa Amerika tidak perlu mengimpor produk Kanada.
"Kami mengurus militer mereka. Kami mengurus setiap aspek kehidupan mereka, dan kami tidak membutuhkan mereka untuk membuat mobil untuk kami," kata Trump kepada Time.
"Sebenarnya, kami tidak ingin mereka membuat mobil untuk kami. Kami ingin membuat mobil sendiri. Kami tidak butuh kayu mereka. Kami tidak butuh energi mereka. Kami tidak butuh apa pun dari Kanada, dan menurut saya, satu-satunya cara agar hal ini benar-benar berhasil adalah dengan menjadikan Kanada sebagai negara bagian," ucap dia.
Trump telah berbulan-bulan merenungkan rencana Kanada untuk menjadi negara bagian, dan menganggap perbatasan antara kedua negara sebagai sesuatu yang sewenang-wenang. Trump bahkan sempat menyebut Perdana Menteri Kanada saat itu, Justin Trudeau, sebagai gubernur.
Sementara beberapa pihak saat itu menyatakan Trump tidak serius dengan gagasan tersebut. Lagi pula Justin Trudeau dan politisi Kanada yang bersaing untuk menggantikannya sebagai perdana menteri, termasuk perdana menteri saat ini Mark Carney berulang kali menutup konsep Kanada untuk menjadi negara bagian.
Lebih lanjut, Trump juga berbicara mengenai akuisisi Greenland, yang merupakan wilayah otonom di bawah kerajaan Denmark. Para pemimpin Denmark telah menolak gagasan itu.
Trum mengatakan Greenland "akan sangat menguntungkan jika mereka- saya pikir itu penting bagi kita untuk keamanan nasional dan bahkan keamanan internasional."
(ryn/rds)