Jubir Putin Umumkan Nihil Korban Tewas Gempa M 8,8 Kamchatka Rusia

21 hours ago 3

CNN Indonesia

Rabu, 30 Jul 2025 20:31 WIB

Rusia mengeklaim sejauh ini tak ada korban tewas imbas gempa dahsyat yang mengguncang Semenanjung Kamchatka dengan magnitudo 8,8. Rusia mengeklaim sejauh ini tak ada korban tewas imbas gempa dahsyat yang mengguncang Semenanjung Kamchatka dengan magnitudo 8,8. (Foto: Handout / Geophysical Service of the Russian Academy of Sciences / AFP)

Jakarta, CNN Indonesia --

Rusia mengeklaim sejauh ini tak ada korban tewas imbas gempa dahsyat yang mengguncang Semenanjung Kamchatka dengan magnitudo 8,8.

"Terima kasih Tuhan, tidak ada korban meninggal, dan kemudian, kita bisa bilang kesiapan teknologi telah terbukti dan menunjukkan kemampuan di level tinggi," kata juru bicara Istana Kepresidenan Rusia Kremlin, Dmitry Peskov, saat konferensi pers pada hari ini, Rabu (30/7), dikutip TASS.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peskov juga mengatakan pihak berwenang sebelumnya telah siaga menghadapi gempa yang memicu tsunami itu. Lebih lanjut, dia menyebut ketahanan bangunan gempa terbukti efektif.

"Semua sistem peringatan dini diaktifkan dengan segera, dan evakuasi warga dari daerah yang perlu evakuasi dilakukan untuk mengantisipasi tsunami,"

Rusia juga telah mencabut peringatan tsunami. Sejumlah pakar menilai situasi di Kamchatka masih berisiko tsunami.

Gempa dengan magnitudo 8,8 mengguncang wilayah Kamchatka, Rusia. Pusat gempa dilaporkan sekitar 136 kilometer timur Petropavlovsk di semenanjung Kamchatka dengan kedalaman 19 kilometer.

Guncangan itu menjadi gempa terbesar di dunia sejak 2011, dan terkuat di Kamchatka sejak 1952.

Gempa tersebut memicu tsunami di beberapa wilayah Rusia dan peringatan tsunami di sejumlah negara Pasifik termasuk Hawaii di Amerika Serikat, Jepang, Indonesia, hingga Korea Selatan.

Di Kamchatka, gelombang tsunami terjadi beberapa kali. Sementara itu, di sepanjang garis pantai Hawaii ketinggian air mencapai 1,5 meter.

(isa/rds)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Korea International