Sebagian Kardinal Disebut Tonton Conclave Sebelum Ikut Konklaf

3 hours ago 4

Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah kardinal dikabarkan sempat menonton film Conclave (2024) sebelum mengikuti konklaf untuk memilih Paus baru penerus Paus Fransiskus yang dimulai sejak Rabu (7/5).

Sebagian kardinal menonton Conclave sebagai bahan riset proses pemilihan Paus. Sumber dari kalangan rohaniawan mengatakan beberapa di antaranya bahkan telah menonton film itu di bioskop.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Beberapa telah menonton [Conclave] di bioskop," ujar sumber tersebut, seperti diberitakan Politico pada Selasa (6/5).

Conclave jadi bahan referensi karena film itu digadang-gadang memberikan gambaran akurat proses pemilihan Paus di dunia nyata. Bahkan, akurasi penggambaran itu telah diakui kardinal yang pernah mengikuti konklaf pada masa lalu.

Film arahan Edward Berger itu juga membantu para kardinal baru yang ditunjuk oleh Paus Fransiskus. Mereka tidak pernah mengikuti conclave, sehingga belum punya pengalaman tentang protokol hingga situasi di dalam Kapel Sistina.

Terlebih, para kardinal baru pilihan Paus Fransiskus itu berasal dari keuskupan yang kecil dan jarang mendapat perhatian dunia.

Film Conclave mengisahkan prosesi pemilihan Paus baru yang dipimpin Kardinal Thomas Lawrence (Ralph Fiennes). Ia memimpin prosesi itu sejak menyambut kardinal lain, pemungutan suara, hingga Paus baru terpilih.

Film ini digarap Edward Berger dan ditulis oleh Peter Straughan dari novel bertajuk sama karya Robert Harris yang rilis pada 2016.

Conclave dibintangi Ralph Fiennes sebagai Thomas Lawrence, Stanley Tucci sebagai Aldo Bellini, John Lithgow sebagai Joseph Trembley, Sergio Castellitto Goffredo Todesco, and Isabella Rossellini sebagai Suster Agnes.

[Gambas:Video CNN]

Sementara itu, pemilihan Paus baru kembali dilanjutkan hari ini, Kamis (8/5), karena belum ada kandidat yang mencapai suara mayoritas pada hari pertama pelaksanaan conclave.

Di akhir pemungutan suara hari pertama pada Rabu (7/5), cerobong di Kapel Sistina mengeluarkan asap hitam pada pukul 21.00 waktu setempat atau pukul 02.00 WIB pada Kamis (8/5).

Asap hitam dari cerobong menandakan belum ada kandidat yang memperoleh dua pertiga suara mayoritas.

Jika pada hari pertama pemungutan suara hanya dilakukan satu kali, di hari kedua pemungutan suara bisa dilakukan empat kali yakni dua kali di pagi hari dan dua kali di sore hari.

[Gambas:Youtube]

(frl/end)

Read Entire Article
Korea International