SBY Serukan Diplomasi Damai di Tengah Kekacauan Global

18 hours ago 3

CNN Indonesia

Rabu, 30 Jul 2025 17:30 WIB

Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menyerukan pentingnya pendekatan diplomasi dan politik damai di tengah situasi geopolitik yang tak menentu. Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menyerukan pentingnya pendekatan diplomasi dan politik damai di tengah situasi geopolitik yang tak menentu. (Foto: CNN Indonesia/Zacky Damenta)

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menyerukan pentingnya pendekatan diplomasi dan politik damai di tengah situasi geopolitik yang tak menentu.

Seruan ini ia sampaikan dalam pidatonya di Forum Institut Peradaban, Rabu (30/7), yang fokus menyoroti krisis global yang kian kompleks dan mengkhawatirkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pidatonya, SBY yang juga berlatar belakang militer, menegaskan bahwa jalan damai selalu menjadi pilihan utama selama ia memimpin negara, dan seharusnya tetap menjadi prioritas bagi para pemimpin dan militer dunia saat ini.

"Dengan semua yang kami miliki, para jenderal dan laksamana merasakan, kalau misalnya masih ada jalan damai untuk menegakkan Merah Putih, kami akan pilih jalan damai," tegas SBY.

Ia menyampaikan bahwa para jenderal sangat memahami betapa besar pengorbanan dan beban yang ditimbulkan oleh sebuah peperangan, tidak hanya dalam aspek nyawa, tapi juga dalam biaya negara.

"Kami para jenderal sangat mengetahui harga mahal yang harus dibayar dalam sebuah peperangan itu, termasuk beban negara untuk membiayai mesin peperangan yang besar," lanjutnya.

SBY juga mengingatkan bagaimana saat dirinya menjabat sebagai Presiden, ia selalu mengedepankan diplomasi dan penyelesaian non-militer dalam menghadapi konflik.

"Saat saya memimpin, saya utamakan pendekatan politik dan diplomasi. Persengketaan diselesaikan dengan cara non-perang."

"Bagaimanapun caranya, untuk negaranya tidak tertiban dalam peperangan."

Lebih lanjut, ia menyerukan kepada para pemimpin dan tokoh militer dunia agar bersikap bijak dan mengesampingkan ego serta ambisi pribadi demi kepentingan yang lebih besar.

"Pemimpin dan militer manapun di dunia sekarang ini harus bersedia menurunkan egonya, harus bersedia menurunkan ambisinya untuk ingat bangsa dan negaranya, ingat dunianya."

Pidato ini disampaikan di tengah kondisi global yang tengah dilanda beragam konflik dan krisis multidimensi.

SBY menegaskan bahwa diplomasi damai adalah satu-satunya jalan untuk menghindari kehancuran yang lebih besar dalam tatanan dunia modern saat ini.

(zdm)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Korea International