PM Jepang Geram di PBB soal Israel Ngotot Ogah Dukung Negara Palestina

3 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba menyampaikan kegeraman atas sikap Israel yang kekeh ogah mendukung solusi dua negara dan mengakui negara Palestina.

Di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat, Selasa (23/9), Ishiba menegaskan meski Jepang belum resmi mengakui Palestina, negaranya tetap geram dan tak bisa menerima pernyataan terbaru pejabat Israel terkait hal ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya merasa sangat geram atas pernyataan pejabat tinggi pemerintah Israel yang tampak secara mutlak menolak gagasan pembentukan negara Palestina," ujar Ishiba.

"Bagi negara kami, pertanyaannya bukan apakah akan mengakui negara Palestina, melainkan kapan. Tindakan sepihak yang terus dilakukan oleh pemerintah Israel tidak dapat diterima," lanjutnya seperti dikutip AFP.

Saat ini, Ishiba menegaskan Jepang memang belum berencana mengakui secara resmi negara Palestina. Namun, menurutnya itu hanya tinggal menunggu waktu.

Ia menuturkan sikap Jepang ini bisa berubah kapan saja jika tidak ada perubahan dari sikap agresif Israel terhadap Gaza terutama soal perundingan gencatan senjata.

"Saya harus menegaskan dengan jelas bahwa jika ada langkah-langkah lanjutan yang menghalangi terwujudnya solusi dua negara, Jepang akan terpaksa mengambil langkah baru sebagai tanggapan," tambah Ishiba.

"Yang paling penting adalah Palestina dapat berdiri secara berkelanjutan, hidup berdampingan dalam damai bersama Israel. Seiring dengan diajaknya Palestina untuk menjalankan peran sebagai anggota komunitas internasional yang bertanggung jawab, pihak Palestina juga harus membangun sistem pemerintahan yang menjamin akuntabilitas," paparnya menambahkan.

Hampir 80 persen anggota PBB telah mengakui negara Palestina hingga hari ini. Sejumlah negara Barat termasuk Inggris, Kanada, dan Prancis bahkan resmi mengakui Palestina di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB saat ini.

Selain Jepang, negara di Asia seperti Korea Selatan dan Singapura yang merupakan sekutu dekat AS sampai saat ini belum mengakui Palestina sebagai negara. Meski begitu, ketiga negara ini kerap mendukung resolusi di PBB terkait Gaza.

Langkah terbaru untuk mengakui Palestina ini menyusul agresi brutal Israel di Gaza yang masih berlangsung sejak Oktober 2023 lalu dan hingga hari ini telah menewaskan lebih dari 65 ribu warga Palestina.

Di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump, sekutu Israel, Washington berpendapat bahwa pengakuan terhadap Palestina sama saja dengan memberikan hadiah bagi Hamas atas serangan ke Israel pada 7 Oktober lalu yang memicu agresi Tel Aviv ke Gaza sampai hari ini.

Sementara itu, Jepang, yang merupakan anggota G7, adalah sekutu dekat Amerika Serikat dan menjadi tuan rumah bagi sekitar 54.000 personel militer AS.

(bac)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Korea International