Permintaan Listrik Data Center Naik Saat Kebutuhan Hotel-Tambang Turun

8 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menegaskan ada sejumlah pelanggan dari industri dan bisnis yang meningkat. Ini mengacu pada data penjualan listrik sampai April 2025.

"Pertama, adalah dari data center meningkat 17,65 persen," kata pria yang akrab disapa Darmo dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta Pusat, Kamis (22/5).

Kedua, industri besi, baja, dan logam yang permintaannya naik 12,12 persen. Ketiga, sektor makanan dan minuman yang tumbuh 7,71 persen. Keempat, industri mesin dan perlengkapan mengalami peningkatan 7,48 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan yang kelima adalah perdagangan non-otomotif tumbuh 5,15 persen. Keenam, penjualan listrik untuk mall alias shopping center meningkat 4,06 persen. Ketujuh, sektor karet dan plastik naik 3,44 persen.

Kedelapan, tekstil dan pakaian jadi masih tumbuh 1,55 persen. Kesembilan, industri kendaraan bermotor, suku cadang, dan aksesori naik tipis 0,9 persen.

"Kita melihat bahwa untuk kendaraan bermotor, suku cadang, dan aksesori meningkatnya tipis hanya 0,9 persen. Aktivitas perkantoran dan konsultan datar saja," jelasnya.

Di lain sisi, penjualan listrik menurun di lima industri lain. Pertama, semen merosot 0,03 persen. Kedua, hotel dan penginapan minus 0,15 persen.

Ketiga, industri kimia dan farmasi jatuh 1,49 persen. Keempat, sektor pertambangan yang menurun 1,56 persen. Kelima, pengolahan lainnya dan reparasi terpantau minus 2,86 persen.

"Ini kita melihat ada beberapa segmen yang negatif, yaitu semen, hotel & penginapan, kimia & farmasi, pertambangan, serta pengolahan lainnya & reparasi," rinci Darmo.

"Ada penurunan, tetapi dikompensasi pertumbuhan di sektor-sektor yang lain. Secara umum pertumbuhan (penjualan) listrik masih sehat," tandasnya.

[Gambas:Video CNN]

(skt/agt)

Read Entire Article
Korea International