Pengertian, Tujuan, Sistem, dan Contoh Kegiatan Distribusi

7 hours ago 2
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Ketika kamu membeli sebuah barang di toko atau warung, produk tersebut tidak serta-merta tersedia di etalase begitu saja. Ada proses distribusi yang dilalui sebuah barang sebelum akhirnya tiba di toko.

Distribusi merupakan proses penyaluran barang atau jasa dari produsen ke konsumen. Proses ini dapat melibatkan lebih dari satu perantara. Untuk mempelajarinya lebih dalam, simak pengertian, tujuan, sistem, dan contoh kegiatan distribusi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Apa itu kegiatan distribusi?

Mengutip buku Be Smart Ilmu Pengetahuan Sosial, distribusi adalah serangkaian kegiatan menyalurkan barang atau jasa dari produsen kepada konsumen. Orang yang melakukan kegiatan distribusi disebut dengan distributor.

Sementara itu, mengutip buku Ekonomi 1: SMA Kelas X, distribusi dapat mencakup arti yang lebih luas. Kegiatan tersebut melibatkan perdagangan, pengangkutan, penyimpanan, penanggungan risiko, dan seterusnya sampai barang/jasa diterima dengan baik oleh konsumen.

Dengan begitu, ruang lingkup kegiatan distribusi akan mencakup seluruh penanganan barang sejak dari produsen sampai barang tersebut diterima oleh konsumen.


Tujuan kegiatan distribusi

Distribusi dilakukan dengan tujuan agar produk yang dihasilkan bisa sampai ke tangan konsumen dengan baik. Namun selain itu ada beberapa tujuan lainnya seperti berikut.

  1. Menyalurkan barang dari produsen ke konsumen
  2. Mempertahankan dan mengembangkan kualitas produksi karena bisa membantu produsen lebih fokus pada kegiatan produksi.
  3. Sebagai cara untuk pemerataan produk di setiap wilayah atau daerah sehingga memungkinkan konsumen dari berbagai kalangan mengonsumsi produk atau layanan tersebut.
  4. Menjaga stabilitas perusahaan dengan mengembangkan saluran atau kesempatan orang dalam mengakses layanan atau produk perusahaan.
  5. Meningkatkan nilai barang dan jasa sebagai dampak dari pemerataan produk.
  6. Sebagai upaya pemerataan proses produksi karena distribusi akan mendorong kegiatan produksi di wilayah yang terdapat distributor.
  7. Menjaga stabilitas harga barang dan jasa sehingga tidak ada ketimpangan penawaran barang dan jasa di daerah tertentu.
  8. Mempertahankan kontinuitas proses produksi selagi pasar masih berjalan.


Sistem distribusi

Dilansir dari buku Pelaku Kegiatan Ekonomi, sistem distribusi merupakan cara penyaluran barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Agar barang bisa sampai ke tangan konsumen, maka dibutuhkan beberapa cara pendistribusian sebagai berikut:

  1. Sistem distribusi langsung, yaitu sistem distribusi yang dilakukan secara langsung tanpa melewati perantara. Dalam kata lain penyalurannya langsung dari produsen kepada konsumen. Contoh, pedagang bakso keliling yang menjual langsung ke warga atau pelanggan.
  2. Sistem distribusi semi langsung, yaitu sistem distribusi dari produsen pada konsumen melalui pedagang sebagai perantara yang merupakan bagian dari produsen. Contohnya pabrik tekstil yang menyalurkan kainnya melalui konventer, lalu roti yang didistribusikan melalui warung.
  3. Sistem distribusi tidak langsung, yaitu sistem distribusi yang disampaikan biasanya melalui lebih dari satu perantara untuk melakukan distribusinya. Contohnya, produsen atau perusahaan besar menyalurkan barang melalui agen/makelar/pedagang grosir, baru kemudian disalurkan ke pedagang eceran (pengecer)


Contoh kegiatan distribusi

Berikut contoh kegiatan distribusi yang bisa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari:

  1. Pengiriman paket yang melibatkan pengirim dan penerima sehingga terjadilah distribusi. Layanan pengiriman atau ekspedisi bertanggung jawab mengantarkan barang-barang tersebut.
  2. Pengiriman mobil atau motor dari pabrik ke dealer sehingga calon pembeli bisa melihat secara langsung kondisi mobil atau motor di dealer.
  3. Jual beli yang dilakukan secara langsung oleh nelayan ke pasar atau pembeli langsung.
  4. Pabrik minuman secara langsung mengirimkan produknya ke berbagai toko atau supermarket agar bisa dijual langsung pada konsumen.
  5. Pabrik gas mengirimkan beberapa tabung gas kepada distributor atau agen agar konsumen bisa membelinya melalui agen tersebut.
  6. Pengiriman bahan bakar kendaraan ke beberapa SPBU.

Demikian beberapa hal yang perlu diketahui pengertian, tujuan, sistem, hingga contoh kegiatan distribusi. Selamat belajar.

(via/fef)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Korea International