Pembiayaan Konsumer Bank Mega Syariah Tumbuh 37% Meski Daya Beli Lesu

7 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Bank Mega Syariah berhasil mencatatkan kinerja positif di tengah pelemahan daya beli. Pada Mei 2025, jumlah pembiayaan konsumer terealisasi lebih dari Rp482 miliar atau naik 37,3 persen dari total yang disalurkan periode yang sama pada tahun sebelumnya (yoy).

Padahal, Indeks Penjualan Riil (IPR) yang dirilis oleh Bank Indonesia (BI) pada Maret 2025 menunjukkan penurunan dibandingkan dengan periode yang sama pada Maret 2024.

Consumer Financing Business Division Head Bank Mega Syariah Raksa Jatnika Budi mengatakan Bank Mega Syariah terus berupaya untuk berkontribusi terhadap perekonomian melalui penyaluran pembiayaan yang sehat, kompetitif dan sesuai prinsip syariah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kondisi saat ini menuntut industri perbankan untuk lebih adaptif dalam menghadapi dinamika pasar dengan menghadirkan produk yang lebih kompetitif dan sesuai kebutuhan nasabah. Selain itu, inovasi digital menjadi semakin penting untuk memperluas jangkauan layanan dan meningkatkan kenyamanan nasabah," ujar Raksa dalam keterangan, Senin (16/6).

Menurut Raksa, Bank Mega Syariah saat ini juga tengah fokus pada penguatan produk unggulan konsumer, khususnya pada produk pembiayaan tanpa agunan (Flexi Mitra) untuk nasabah payroll.

Penyaluran pembiayaan Flexi Mitra tercatat berkontribusi sebesar 16,44 persen dari total portofolio konsumer.

Pembiayaan Flexi Mitra terus ditingkatkan melalui penetrasi ke segmen nasabah dari perusahaan yang telah menjadi nasabah korporasi seperti anak usaha Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU), ekosistem CT Corp, dan berbagai nasabah korporasi lainnya.

"Kami melihat peluang di bisnis Flexi Mitra yang sangat besar. Kontribusi Flexi Mitra diharapkan dapat terus bertumbuh. Karena berbasis payroll, Flexi Mitra juga memiliki risiko yang lebih rendah karena nasabah memiliki pendapatan tetap," kata Raksa.

Flexi Mitra dari Bank Mega Syariah adalah pembiayaan tanpa agunan berbasis akad syariah (Murabahah, Ijarah atau MMQ) yang memberikan plafon hingga Rp200 juta dengan tenor maksimal 60 bulan dan angsuran tetap setiap bulan.

Bank Mega Syariah juga menawarkan berbagai kemudahan bagi nasabah payroll, mulai dari special pricing, proses verifikasi yang mudah, hingga penawaran eksklusif bagi segmen affluent. Salah satu strategi yang tengah dijalankan adalah memperkuat keberadaan AOC (Area Officer Consumer), termasuk mempercepat proses rekrutmen AOC.

Sementara untuk versi non payroll, pembiayaan konsumer didorong oleh pembiayaan pemilikan rumah (flexi home) dan pembiayaan multiguna (Flexi Multiguna) yang mencapai lebih dari Rp284 miliar atau lebih dari 58 persen dari total pembiayaan konsumer.

Kemudian, pembiayaan rumah subsidi (Flexi Sejahtera) menyumbang 9,6 persen serta pembiayaan kendaraan bermotor dan pembiayaan haji khusus yang mencapai lebih dari 7,9 persen.

Flexi Home sendiri ditujukan untuk pembiayaan rumah non-subsidi dengan tenor panjang hingga 20 tahun dan dapat digunakan untuk pembelian rumah baru, second, take over maupun refinancing. Adapun Flexi Sejahtera merupakan solusi KPR subsidi berbasis FLPP bagi masyarakat berpenghasilan rendah dengan proses mudah dan biaya terjangkau.

Sementara itu, Flexi Multiguna memberikan kemudahan pembiayaan konsumtif dengan tenor hingga 5 tahun dan angsuran tetap.

"Alhamdulillah, di tengah kondisi perekonomian yang menantang, Bank Mega Syariah tetap mampu menjaga kinerja dengan baik. Capaian positif ini tidak lepas dari strategi bank dalam menjawab kebutuhan nasabah melalui produk dan layanan yang kompetitif serta inovasi digital yang mumpuni," pungkasnya.

[Gambas:Video CNN]

(ldy/pta)

Read Entire Article
Korea International