Pelajar RI di AS Respons Viral Diaspora Dapat Privilese Sambut Prabowo

3 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah mahasiswa dan diaspora Indonesia di Amerika Serikat menjadi sorotan usai kedapatan mengakses fasilitas hotel mewah di New York setelah menyambut kedatangan rombongan Presiden RI Prabowo Subianto.

Prabowo datang ke New York untuk menghadiri Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang dihelat pekan ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di media sosial ramai diskursus soal beberapa mahasiswa dan diaspora RI di AS disebut mendapat fasilitas hotel Aman, New York, usai menyambut ketibaan Prabowo dan delegasi Indonesia. Yang menjadi perhatian, para mahasiswa dan diaspora tersebut berada di hotel yang sama dengan delegasi Indonesia, yang biaya per malamnya cukup fantastis.

Salah satu yang menjadi sorotan adalah diaspora RI yang tengah berkuliah di New York bernama Glory Lamria. Selain menyambut Prabowo, Glory terlihat mendapat privilese fasilitas hotel mewah AMAN NY tempat Prabowo dan sekitar 60 orang delegasi Indonesia menginap.

Hal itu terungkap dari salah satu foto yang diunggah Glory sendiri di akun Instagramnya yang kini dikunci, di mana dirinya terlihat tengah berenang di kolam hotel mewah tersebut. Belum jelas apakah diaspora RI yang lain dan turut menyambut Prabowo mendapat fasilitas serupa.

Beberapa netizen menelusuri harga per kamar di hotel tersebut tercatat mulai dari $6.000 (Rp100 juta) sampai $25.000 (Rp417 juta) per malam. 

Menyoal kabar yang viral ini, seorang pelajar RI di AS--yang meminta namanya tidak disebutkan--membenarkan acara penyambutan kedatangan Prabowo oleh sekelompok diaspora RI tersebut.

[Gambas:Instagram]

Pelajar RI yang tergabung dalam gerakan Simpatisan Amerika Bergerak ini mengatakan para diaspora yang datang ke penyambutan kedatangan Prabowo memang mendapat akses masuk hotel dan fasilitas seperti kolam renang dan bar tapi tidak menginap.

"Untuk yang datang penyambutan setahu saya mendapatkan akses masuk ke pool dan bar, tapi tidak menginap. Ini perlu di-crosscheck lagi karena mereka sendiri menutup-nutupi mengapa mereka bisa masuk ke AMAN dan apa saja fasilitas yang didapat," ujarnya kepada CNNIndonesia.com lewat pesan singkat.

Diaspora yang tinggal di New York ini mengatakan bahwa acara penyambutan tersebut benar dilakukan oleh mahasiswa RI di AS, namun bukan oleh mereka yang terlibat aksi solidaritas beberapa waktu lalu.

Pasca demo di Indonesia pecah pada akhir Agustus lalu, sejumlah diaspora dan mahasiswa di berbagai negara, termasuk AS, menggelar aksi solidaritas untuk mendukung tuntutan rakyat RI. Aksi di AS ini digelar dengan damai, di mana massa melakukan longmars menuju Konsulat Jenderal RI (KJRI) di New York.

"Untuk diaspora dan mahasiswa saat penyambutan presiden itu memang ada, tetapi semuanya dipilih yang tidak terhubung dengan Amerika Bergerak, kolektif mahasiswa dan diaspora di 10 kota sejauh ini," kata pelajar yang juga simpatisan Amerika Bergerak tersebut.

Pelajar tersebut juga mengatakan bahwa massa Amerika Bergerak sempat berusaha untuk bertemu dengan Prabowo guna menyampaikan surat terbuka terkait aksi mereka beberapa waktu lalu. Namun, mereka dihalang-halangi hingga tak bisa menyerahkan surat terbuka itu.

"Kami dihalang-halangi untuk memberikan surat terbuka sampai saat ini. Menurut info, memang ada arahan dari atase untuk membatasi informasi tuntutan kami saat kunjungan presiden," ucapnya.

"Ini sangat mengecewakan, kami sudah mengirimkan surat juga ke KJRI tetapi tidak ada tanggapan, padahal awalnya ketika kami membuat vigil yang didatangi 300 mahasiswa dan diaspora, pihak KJRI mau menjembatani aspirasi kami ke higher-ups," lanjutnya.

Menurut pelajar yang ingin anonim tersebut, diaspora yang datang dalam penyambutan sebetulnya juga bukan diaspora, melainkan mahasiswa yang baru beberapa tahun berkuliah.

"Saya tahu beberapa, ada 2 co-president Mata Garuda Amerika, 1 presiden Permias Nasional, dan 1 mahasiswa biasa. Sebenarnya mereka ini mahasiswa yang baru kuliah di US setahun saja, tapi di-framing sebagai diaspora," ujar dia.

Pelajar ini sekali lagi menyayangkan acara penyambutan yang tidak melibatkan massa aksi dan meminta agar pemerintah dapat membuka ruang dialog dengan mereka.

Dalam surat terbuka yang dilihat CNNIndonesia.com, terdapat sejumlah permintaan dan aspirasi yang disampaikan diaspora dan mahasiswa yang tergabung dalam Amerika Bergerak. Mahasiswa dan diaspora meminta agar Prabowo bisa bertemu secara langsung dengan mereka selama kunjungannya ke New York.

Dalam pertemuan itu, ada sejumlah aspirasi yang ingin disampaikan kepada Prabowo. Beberapa di antaranya terkait pembebasan warga sipil yang ditahan pasca demo; penghentian kriminalisasi terhadap pemilik, penulis, penyunting, dan penerbit buku; hingga evaluasi pelaksanaan program populis terutama Makan Bergizi Gratis (MBG).

Sementara itu, Sekretariat Kabinet RI meliput momen Prabowo disambut sekelompok diaspora RI setibanya di New York pada Sabtu (20/9).

Melalui pernyataan di situs resminya, Sekretariat Kabinet mengeklaim banyak warga Indonesia berkumpul di jalanan depan hotel tempat Prabowo menginap di New York.

Mereka bahkan berteriak "Indonesia... Indonesia... Indonesia...," saat menyambut kedatangan mobil rombongan Presiden Prabowo.

Dalam pernyaan itu, Sekretariat Kabinet juga memaparkan beberapa kesan diaspora RI yang bertemu dam bercengkrama dengan Presiden dalam momen itu, termasuk Glory. 

(blq/rds)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Korea International