Mengapa Allah Memuliakan Bulan Muharram? Ini Keistimewaannya

12 hours ago 4
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Muharram bukan hanya bulan pertama dalam kalender Hijriah, tetapi juga merupakan salah satu dari empat bulan haram yang dimuliakan Allah SWT.

Dalam QS At-Taubah ayat 36, Allah berfirman bahwa dari dua belas bulan, ada empat bulan haram salah satunya Muharram. Lantas, mengapa Allah memuliakan bulan Muharram?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan memahami alasan mengapa Allah memuliakan bulan Muharram, kita bisa lebih menghargai dan menghidupkan amalan di bulan ini.

Alasan Allah memuliakan bulan Muharram

Berikut beberapa alasan mengapa Allah memuliakan bulan Muharram.

1. Salah satu dari empat bulan Haram

Muharram termasuk dalam empat bulan haram bersama Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan Rajab. Kata "haram" di sini merujuk pada larangan atau diharamkannya untuk berbuat dosa dan kekerasan, termasuk peperangan.

Dalam tafsir Ibnu Katsir, dijelaskan bahwa bulan-bulan haram memiliki kehormatan khusus yang membuat amal baik dilipatgandakan, sementara dosa pun lebih berat jika dilakukan di bulan-bulan ini.

Inilah salah satu bukti mengapa Allah memuliakan bulan Muharram, yaitu untuk menciptakan ketenangan, kedamaian, serta sebagai waktu terbaik untuk mendekatkan diri kepada-Nya.


2. Awal tahun baru Hijriah

Muharram menjadi pembuka tahun baru Islam. Momen ini mengingatkan kita pada peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah yang menjadi titik penting dalam sejarah Islam.

Awal tahun merupakan saat terbaik untuk muhasabah (introspeksi diri) dan menetapkan resolusi spiritual. Semangat tahun baru hendaknya diisi dengan niat memperbaiki akhlak, memperbanyak amal, dan meningkatkan kualitas ibadah.


3. Sejarah penting di Hari Asyura

Salah satu hari paling utama di bulan ini adalah tanggal 10 Muharram, dikenal sebagai Hari Asyura. Pada hari ini, Nabi Musa AS dan Bani Israil diselamatkan dari kejaran Fir'aun.

Dalam hadits riwayat Muslim, Rasulullah SAW menganjurkan umat Islam berpuasa pada hari Asyura sebagai bentuk syukur, bahkan berharap puasa itu dapat menghapus dosa selama satu tahun sebelumnya.


4. Keutamaan puasa Muharram

Dalam hadis lain yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda, "Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, Muharram."

Selain puasa Asyura, dianjurkan juga berpuasa pada tanggal 9 Muharram (Tasua) agar berbeda dari kebiasaan kaum Yahudi, serta hari-hari lain di bulan ini.

5. Momentum memperbanyak amal dan menjauhi dosa

Bulan Muharram juga menjadi waktu yang diberkahi untuk memperbanyak amal kebaikan seperti sholat sunah, membaca Al Quran, dzikir, serta sedekah. Menurut Imam Al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin, amalan yang dilakukan di bulan Muharram akan dilipatgandakan pahalanya.

Sebaliknya, sebagaimana dijelaskan dalam Tafsir Al-Qurthubi, dosa juga lebih berat dilakukan di bulan ini sehingga umat Islam dianjurkan untuk benar-benar menjaga perilaku.

Amalan yang dianjurkan di bulan Muharram

Setelah memahami mengapa Allah memuliakan bulan Muharram, penting bagi setiap Muslim untuk menghidupkan bulan ini dengan berbagai amalan kebaikan. Berikut beberapa ibadah yang sangat dianjurkan selama bulan Muharram.

1. Berpuasa

Salah satu amalan utama di bulan ini adalah berpuasa. Rasulullah SAW sangat menganjurkan puasa pada tanggal 10 Muharram (Hari Asyura), bahkan menyebutkan bahwa puasa ini dapat menghapus dosa-dosa kecil selama setahun sebelumnya.

Tak hanya itu, puasa pada tanggal 9 Muharram (Tasua) juga disunnahkan sebagai bentuk persiapan dan untuk membedakan dari kebiasaan kaum Yahudi yang juga berpuasa pada hari Asyura.

Bahkan, berpuasa di hari-hari lain di bulan Muharram tetap sangat dianjurkan karena bulan ini disebut sebagai "bulan Allah" yang penuh berkah.


2. Memperbanyak sholat dan ibadah sunah

Bulan Muharram menjadi waktu istimewa untuk memperbanyak ibadah sunnah. Lakukan sholat sunah seperti tahajud, dhuha, dan rawatib dengan lebih konsisten. Selain itu, perbanyak dzikir, membaca Al-Quran, dan memperbanyak doa.

Amalan-amalan ini sangat dianjurkan karena di bulan yang mulia ini, setiap ibadah bernilai pahala yang berlipat ganda. Meningkatkan spiritualitas di awal tahun Hijriah akan menjadi fondasi kuat untuk menjaga semangat ibadah sepanjang tahun.


3. Bersedekah

Sedekah adalah amalan mulia yang dianjurkan kapan pun, namun di bulan Muharram nilainya semakin besar. Memberikan bantuan kepada fakir miskin, anak yatim, atau mereka yang membutuhkan adalah bentuk nyata rasa syukur atas nikmat umur dan rezeki yang Allah berikan.

Menurut Imam Al-Ghazali, bulan Muharram adalah saat terbaik untuk memperbanyak sedekah sebagai wujud kepedulian dan kebaikan sosial.

Demikian penjelasan mengenai mengapa Allah memuliakan bulan Muharram dan amalan yang bisa dilakukan.

(gas/fef)

Read Entire Article
Korea International