Ini Deretan Negara yang Mempelajari Bahasa Indonesia

10 hours ago 4
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Bahasa Indonesia bukan hanya digunakan oleh penduduk di Indonesia, tetapi juga dikenal dan dipelajari oleh masyarakat di berbagai belahan dunia. Pasalnya, ada sejumlah negara yang mempelajari bahasa Indonesia.

Menurut data Worldometers, Indonesia adalah negara dengan penduduk terbanyak keempat di dunia pada 2024, dan menjadikan bahasa Indonesia sebagai salah satu bahasa yang paling banyak digunakan di dunia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, bahasa Indonesia menjadi bahasa ke-10 yang diakui sebagai bahasa resmi Konferensi Umum UNESCO, bersama enam bahasa resmi PBB (bahasa Inggris, Arab, Mandarin, Prancis, Spanyol, Rusia), serta bahasa Hindi, Italia, dan Portugis.

Seiring dengan meningkatnya pengaruh Indonesia dalam bidang ekonomi, budaya, dan diplomasi internasional, bahasa Indonesia kini menjadi salah satu bahasa asing yang diajarkan di berbagai negara.

Lalu, siapa saja negara yang mempelajari bahasa Indonesia? Berikut beberapa di antaranya yang dirangkum berbagai sumber:

1. Inggris

Inggris menjadi negara yang turut mempelajari budaya dan bahasa Indonesia. Dikutip dari Antara, dua sekolah di London memasukkan bahasa Indonesia sebagai mata pelajaran, yaitu Whitefield School di London Barat Laut yang akan mengajarkan bahasa Indonesia di tingkat sekolah menengah dan St. Matthews CE Primary School untuk tingkat sekolah dasar.

Selain mengajarkan bahasa, negara berjuluk The Three Lions tersebut juga mengenalkan alat musik tradisional Indonesia, yakni angklung dan gamelan menjadi mata pelajaran di beberapa sekolah yang ada di Inggris.

2. Thailand

Minat belajar budaya dan bahasa Indonesia di Thailand terbilang cukup tinggi. Terbukti hingga saat ini, Thailand telah membuka mata kuliah pilihan bahasa Indonesia bagi mahasiswa S-1 di sejumlah universitas, sebut saja Chulalongkorn University, Neresuan University, dan banyak lagi.

Bahkan siswanya berkesempatan langsung mempelajari bahasa dan budaya Indonesia langsung di tanah air lewat program pembelajaran bahasa Indonesia bagi penutur asing (BIPA).

3. Jepang

Sudah sejak lama Jepang dengan Indonesia memiliki hubungan yang baik dalam berbagai bidang. Jepang pun menjadi salah satu negara tujuan para mahasiswa Indonesia untuk menimba ilmu.

Dengan kenyataan ini, maka bukan sesuatu yang mengherankan jika Jepang juga menjadikan bahasa Indonesia sebagai salah satu mata kuliah. Tokyo University of Foreign Studies menjadi salah satu universitas di Jepang yang menyediakan jurusan bahasa Indonesia.

4. Korea Selatan

Negara berikutnya yang juga turut mempelajari bahasa Indonesia adalah Korea Selatan. Baik pelajar Korea Selatan dan juga Indonesia sendiri sama-sama tertarik untuk mempelajari bahasa masing-masing.

Terdapat beberapa universitas di Korea Selatan yang mencantumkan program studi Bahasa Indonesia. Sebut saja Hankuk University of Foreign Studies dan Busan University of Foreign Studies.

5. Australia

Selain memiliki kedekatan wilayah, hubungan bilateral antara Indonesia dan juga Australia terjalin cukup baik. Di beberapa wilayah Australia, tak sulit menemukan orang-orang yang cukup fasih berbicara bahasa Indonesia.

Hal ini lantaran cukup banyak sekolah di Australia yang mempelajari bahkan mewajibkan siswa hingga kelas 7 untuk mengikuti pelajaran bahasa Indonesia.

Sebut saja University of Southern Queensland dan Burgmann Anglican School yang terletak di Ibu Kota Canberra, sekolah-sekolah tersebut mempelajari bahasa Indonesia.

6. Hawaii

Mungkin tak banyak yang mengetahui jika Hawaii ternyata juga turut mempelajari bahasa Indonesia. Saking seriusnya belajar bahasa Indonesia, bahkan beberapa pengajarnya ada yang rela terbang langsung untuk mempelajari kebudayaan dan bahasa Indonesia.

Salah satu universitas yang mengajarkan mata kuliah Bahasa Indonesia adalah University of Hawaii at Manoa.

7. Suriname

Hubungan antara Indonesia dengan Suriname bisa dikatakan cukup dekat. Hal ini tak terlepas dari masa kelam penjajahan. Pada saat itu, pemerintah kolonial membawa penduduk Indonesia untuk dijadikan pekerja di Suriname.

Selain mempelajari bahasa Indonesia, masih terdapat cukup banyak penduduk Suriname yang masih cukup fasih untuk berbicara dengan bahasa daerah, salah satunya bahasa Jawa.

Meski begitu, bahasa Jawa di Suriname tidak benar-benar sama dengan bahasa Jawa yang dipakai di Indonesia. Ini bisa terjadi karena bahasa Jawa Suriname juga dipengaruhi oleh bahasa setempat yang digunakan.

8. Vietnam

Hanoi University dan Pusat Promosi Indonesia di Hanoi memberikan pengajaran bahasa Indonesia kepada warga negaranya.

Selain itu, bahasa Indonesia di Vietnam telah diajarkan pada program Oriental Studies di University of Social Sciences and Humanities, Vietnam National University (USSH VNU), Hanoi.

Pengenalan bahasa Indonesia di Vietnam ini turut didukung oleh tenaga pengajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA), KBRI Hanoi yang bekerja sama dengan Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan (PPSDK), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

9. Belanda

Belanda memang pernah menjajah Indonesia di masa lalu. Namun, negara ini juga membantu Indonesia dalam memperkenalkan bahasa Indonesia di mata internasional.

Bahasa Indonesia diajarkan di beberapa universitas di sana. Selain itu, Pendidikan Bahasa Indonesia juga dilaksanakan di lembaga kursus atau lembaga pendidikan informal, seperti Volksuniversiteit.

Di negeri ini terdapat sekolah khusus di Amsterdam yang ditujukan untuk mempelajari budaya dan bahasa Jawa bernama Vijfhart Oracle & Java Opleidingen Turnhout.

Minat global terhadap bahasa Indonesia masih terus berkembang karena didorong oleh berbagai faktor seperti hubungan ekonomi, diplomatik, dan budaya.

Selain itu, minat terhadap bahasa Indonesia terus meningkat seiring berkembangnya kerja sama internasional, pariwisata, dan pertukaran budaya.

Negara-negara yang mempelajari bahasa Indonesia menunjukkan bahwa bahasa ini tidak hanya menjadi simbol identitas nasional, tetapi juga jembatan diplomasi dan budaya antarbangsa.

(avd/juh)

Read Entire Article
Korea International