Ini Dampak Ngeri Penutupan Selat Hormuz Imbas Perang Iran - Israel

Jakarta, CNN Indonesia --

Iran mengancam akan menutup Selat Hormuz di tengah perang melawan Israel. Ada sejumlah bahaya mengintai jika jalur perdagangan ini benar-benar ditutup.

Selat Hormuz di Teluk Persia merupakan jalur penting perdagangan dunia. Menurut Pemerintah Iran, selat itu dilalui kapal-kapal yang mengangkut lebih dari 17 juta barel minyak per hari.

Bukan cuma minyak, Selat Hormuz juga menjadi jalur perdagangan liquid natural gas. Setiap bulan, ada sekitar 3.000 lebih kapal pengangkut LNG mondar-mandir melewati selat tersebut.

"Jika Selat Hormuz ditutup, itu akan berdampak langsung pada harga minyak dan berpotensi menyebabkan gangguan ekonomi global yang signifikan," tulis laporan The Economic Times, dikutip Selasa (17/6).

Tekanan ekonomi yang muncul akibat penutupan Selat Hormuz diprediksi akan membuat Amerika Serikat (AS) dan sekutunya bereaksi.

Pemblokiran jalur dagang itu juga diyakini berdampak buruk untuk China. Selama ini Negeri Tirai Bambu disebut membeli minyak dalam jumlah besar dari Iran.

Anggota DPR Iran Esmaeil Kowsari sebelumnya mengumumkan ancaman pemblokiran tersebut. Ini tepat setelah Israel melakukan serangan udara ke Teheran dan fasilitas nuklir Iran di Nataz pada Jumat (13/6).

"Iran tengah mempertimbangkan untuk memblokade Selat Hormuz di Teluk Persia yang dilalui lebih dari 17 juta barel minyak setiap hari," kata Kowsari, dikutip dari Anadolu.

Selat Hormuz memang jalur utama rantai pasok minyak yang diandalkan sejumlah negara produsen. Iran, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Kuwait adalah contoh negara Timur Tengah yang mengandalkan jalur tersebut. Negara eksportir gas terbesar di dunia Qatar juga bergantung dengan Selat Hormuz.

[Gambas:Video CNN]

(skt/pta)