CNN Indonesia
Selasa, 03 Jun 2025 10:43 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Harga minyak mentah dunia naik pada perdagangan awal Selasa (3/6) didorong kekhawatiran tentang pasokan dari tiga negara produsen.
Pertama, produsen minyak utama, Iran, yang bersiap menolak proposal kesepakatan nuklir dengan Amerika Serikat (AS). Kesepakatan ini akan mengurangi sanksi AS terhadap minyak Iran.
Kedua, kebakaran hutan yang melanda Kanada ditakutkan mengganggu pasokan minyak dari sana. Ketiga, perang Rusia-Ukraina yang masih panas juga membuat pasar was-was menyimak pasokan minyak Moskow.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Harga minyak mentah Brent naik 55 sen atau 0,85 persen menjadi US$65,18 per barel. Minyak mentah West Texas Intermediate AS dibanderol naik 59 sen atau 0,94 persen menjadi US$63,11 per barel.
Kedua kontrak acuan ini naik hampir 3 persen pada perdagangan sebelumnya, setelah OPEC+ setuju untuk mempertahankan peningkatan produksi pada Juli di angka 411 ribu barel per hari. Angka ini lebih rendah dari yang dikhawatirkan sebagian pasar.
Kemarin, Iran menyatakan akan menolak proposal AS untuk mengakhiri sengketa nuklir yang telah berlangsung puluhan tahun. Teheran menilai proposal AS gagal untuk mengatasi kepentingan Iran atau melunakkan sikap Washington terhadap pengayaan uranium.
Jika pembicaraan nuklir antara AS dan Iran gagal, itu berarti bisa ada sanksi lanjutan terhadap Iran, yang akan membatasi pasokan Iran dan mengerek harga minyak.
Lalu, perang Rusia-Ukraina terus memicu kekhawatiran pasokan dan premi risiko geopolitik.
Pasar kian khawatir kala kebakaran hutan melanda Provinsi Alberta di Kanada. Bencana ini memicu penghentian sementara beberapa produksi minyak dan gas, yang dapat mengurangi pasokan.
Menurut perhitungan Reuters, kebakaran hutan di Kanada telah memengaruhi lebih dari 344 ribu barel pasir minyak per hari produksi, atau sekitar 7 persen dari keseluruhan produksi minyak mentah Kanada.
(pta)