Daftar 9 Mobil Listrik Diskon PPN DTP di Indonesia

7 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Saat ini ada sembilan model mobil listrik di Indonesia yang memenuhi syarat mendapatkan insentif berupa diskon Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) dari pemerintah. Mendapatkan insentif ini berarti produsen bisa menjual mobil listrik lebih murah yang meningkatkan daya saing.

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 12 Tahun 2025, insentif PPN DTP sebesar 10 persen untuk mobil listrik yang memenuhi berbagai syarat, terutama memiliki nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) paling rendah 40 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut daftar kendaraan yang masuk skema insentif tersebut beserta harga OTR Jakarta berdasarkan website resmi masing-masing brand:

1. Wuling Air EV
Harga: Rp184 juta sampai Rp252 juta.
Varian Lite memiliki jarak tempuh 200 km dengan baterai berkapasitas 17,3 kWh, sementara varian Lite/Pro memiliki jarak tempuh 300 km dengan baterai 26,7 kWh.

2. MG 4 EV
Harga: Rp405 juta
Hadir dalam dua varian, COM dan LUX, dengan baterai LFP berkapasitas 51 kWh.

3. MG ZS EV
Harga: Rp417,5 juta
Tersedia dalam varian COM dan LUX, dilengkapi baterai LFP berkapasitas 50,3 kWh.

4. Chery Omoda E5
Harga: Rp425,5 juta sampai Rp505,5 juta
Memiliki daya 150 kW dan baterai berkapasitas 61 kWh.

5. Wuling Binguo EV
Harga: Rp301 juta sampai Rp345 juta
Dua pilihan jarak tempuh tersedia: 333 km dengan baterai 31,9 kWh dan 410 km dengan baterai 37,9 kWh.

6. Wuling Cloud EV
Harga: Rp365 juga sampai Rp404 juta
Memiliki spesifikasi serupa dengan Binguo EV, yaitu baterai berkapasitas 31,9 kWh untuk jarak tempuh 333 km dan 37,9 kWh untuk jarak tempuh 410 km.

7. Chery J6
Harga: Rp505,5 juta sampai Rp615 juta
Kapasitas baterai 69,77 kWh dengan klaim jarak tempuh 418 Km.

8. Hyundai Kona EV
Harga: Rp516 juta sampai Rp629,4 juta
Membawa baterai 48,9 kWh dan 66 kWh dengan jarak tempuh lebih dari 600 km.

9. Hyundai Ioniq 5
Harga: Rp738,3 juta sampai Rp911,2 juta
Menggunakan baterai Li-ion polymer dengan kapasitas hingga 84 kWh.

Selain mobil penumpang, program PPN DTP juga menyasar kendaraan komersial seperti bus listrik, yang mulai diproduksi oleh sejumlah perusahaan nasional maupun hasil kerja sama dengan mitra luar negeri.

Saat ini ada lima bus listrik yang mengikuti program diskon PPN DTP, berikut daftarnya:

1. MAB Bus Listrik Besar MD12E - PT Mobil Anak Bangsa
2. MAB Bus Listrik Sedang MD8E - PT Mobil Anak Bangsa
3. BYD D9 (4x2) - PT Vktr Sakti Industries
4. BYD D9 E-Cityline - PT Vktr Sakti Industries
5. ORIONIS 8NV (4x2) - PT Wintrone Orionis Indonesia

Kebijakan insentif ini merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk mendorong ekosistem kendaraan listrik nasional sekaligus mencapai target penurunan emisi karbon.

Mekanisme insentif dan syarat TKDN

Pemerintah menetapkan syarat utama bagi kendaraan listrik yang ingin mendapatkan insentif harus memiliki TKDN minimal 40 persen.

Kendaraan yang memenuhi syarat ini berhak mendapatkan potongan PPN DTP sebesar 10 persen, sehingga PPN yang dibayar konsumen hanya 1 persen dari harga jual. Skema ini berlaku untuk mobil dan bus listrik yang diproduksi atau dirakit di Indonesia.

Untuk bus listrik yang belum mencapai TKDN 40 persen tetapi sudah memenuhi batas 20 persen, pemerintah tetap memberikan insentif dengan besaran lebih kecil, yakni PPN DTP sebesar 5 persen. Dalam skema ini, konsumen hanya perlu membayar PPN sebesar 6 persen dari harga kendaraan.

Daftar kendaraan yang layak menerima insentif ditetapkan secara resmi oleh Kementerian Perindustrian, melalui keputusan menteri yang berlaku tiap tahun. Hanya kendaraan dari produsen yang telah lulus verifikasi TKDN dan mendaftarkan varian produknya yang bisa masuk dalam program ini.

Insentif PPN DTP ini berlaku untuk masa pajak tahun berjalan, yaitu Januari hingga Desember 2025. Artinya, kendaraan yang memenuhi syarat dan dibeli dalam periode tersebut akan secara otomatis mendapatkan potongan PPN sesuai ketentuan.

Tujuan dari insentif ini bukan hanya untuk menurunkan harga mobil listrik agar lebih terjangkau bagi masyarakat, tetapi juga mendorong industri otomotif dalam negeri agar semakin banyak menggunakan komponen lokal. Dengan begitu, ekosistem kendaraan listrik nasional bisa tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan.

(job/fea)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Korea International