Cinema XXI Ungkap Alasan Penayangan Video Prabowo di Bioskop

2 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Jaringan bioskop Cinema XXI buka suara soal penayangan video program kabinet Prabowo Subianto sebelum pemutaran film di studio. Video kinerja kabinet Prabowo-Gibran itu viral di media sosial hingga disorot netizen.

Cinema XXI menyatakan video itu merupakan bagian dari iklan layanan masyarakat. Video itu ditayangkan karena XXI menyediakan ruang penyampaian informasi publik lewat layar lebar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terkait hal ini yang dapat kami sampaikan bahwa Cinema XXI menyediakan ruang bagi penyampaian informasi publik dari pemerintah, dalam bentuk iklan layanan masyarakat (ILM)," ujar Corporate Secretary Cinema XXI Indah Tri Wahyuni dalam keterangan resmi, Senin (15/9).

Jaringan bioskop terbesar di Indonesia itu memastikan penayangan video kinerja kabinet Prabowo hanya ditayangkan seminggu. Masa pemutaran itu pun sudah selesai karena berlangsung pada 9-14 September.

Pada waktu yang sama, netizen ikut menyorot pemutaran video tersebut hingga viral di media sosial. Netizen turut merekam penayangan itu dan mengunggahnya di internet, sehingga kian riuh menjadi perbincangan.

"Ada pun penayangan materi seputar kinerja sosial kabinet Presiden Prabowo merupakan ILM yang ditayangkan selama satu minggu, yakni 9-14 September 2025," ujar Indah Tri Wahyuni.

[Gambas:Video CNN]

Berdasarkan video-video yang beredar di dunia maya, ILM itu menampilkan cuplikan program-program Prabowo, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), Koperasi Desa Merah Putih, hingga Sekolah Rakyat.

Program prioritas itu ditampilkan dengan turut memamerkan setiap capaiannya, seperti 21,7 juta ton total produksi beras nasional hingga Agustus 2025 dan 5.800 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang telah beroperasi.

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi kemudian buka suara tentang video tersebut sejak viral di media sosial. Ia menjelaskan layar bioskop tidak berbeda dari televisi yang bisa diisi dengan iklan, baik yang komersial atau bukan.

"Kalau pesan komersial saja boleh, kenapa pesan dari pemerintah dan presiden enggak boleh," ujarnya kepada wartawan lewat pesan singkat, Minggu (14/9).

"Pemerintah mau sosialisasi ke seluruh rakyat Indonesia tentang apa yg dikerjakan oleh pemerintah. Agar masyarakat paham banyak hal sudah dikerjakan oleh pemerintah," tuturnya.

Hasan mengatakan video tersebut juga ditayangkan dalam waktu yang memang disediakan pihak bioskop yakni sebelum pemutaran film seperti halnya pesan-pesan komersial lainnya.

Kendati demikian, ia mengklaim kerja sama antara PCO dengan pelbagai stakeholder itu sampai saat ini tidak mengeluarkan biaya apa pun.

"Kuncinya komunikasi yang baik dengan berbagai kelompok masyarakat yang ingin mendukung sosialisasi capaian-capaian pemerintah," katanya.

(frl/chri)

Read Entire Article
Korea International