Jakarta, CNN Indonesia --
Virgin Galactic selama ini mematok harga sekitar US$600 ribu atau setara Rp9,8 miliar per tiket untuk merasakan perjalanan ke luar angkasa naik pesawat ruang angkasa Delta.
Namun, Virgin Galactic berencana menaikkan harga tiket perjalanan wisata luar angkasa tersebut pada tahun 2026.
Virgin Galactic mengatakan bahwa pihaknya berencana untuk mengenakan biaya lebih tinggi untuk penerbangan wisata luar angkasanya saat mereka melanjutkan penjualan pada kuartal pertama tahun 2026.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Virgin Galactic Holdings, Inc. adalah perusahaan antariksa Inggris-Amerika yang didirikan oleh Richard Branson dan konglomerat Virgin Group, yang memiliki 11,9% saham melalui Virgin Investments Limited. Perusahaan ini berkantor pusat di California, dan beroperasi dari New Mexico, Amerika Serikat.
Soal rencana kenaikan harga tiket, pimpinan perusahaan ini tidak mengungkapkan harga baru, meski hasil penjualan kuartal pertama tahun ini telah dilaporkan pada pekan lalu.
Perusahaan Virgin Galactic bersaing dengan Blue Origin milik Jeff Bezos dalam menjual perjalanan singkat ke luar angkasa untuk bertamasya dan penelitian.
Seperti dilansir South China Morning Post, penerbangan perdana dengan pesawat antariksa baru tersebut juga menjadi sebuah misi penelitian dan direncanakan meluncur pada musim panas 2026.
Sementara penerbangan ke luar angkasa dengan astronot pribadi Virgin Galactic dijadwalkan pada musim gugur tahun depan.
Virgin Galactic menghentikan operasi pariwisata luar angkasa mereka pada Juni 2024 untuk fokus pada pengembangan pesawat antariksa Delta.
Pesawat antariksa Delta yang telah diperbarui akan menampung enam penumpang, dua lebih banyak dari kendaraan yang digunakan pada perjalanan sebelumnya. Pesawat baru tersebut juga dirancang untuk perputaran yang lebih cepat antar misi.
Virgin Galactic juga mengatakan bahwa mereka akan dapat menyelesaikan antrian pemegang tiket perjalanan luar angkasa yang ada dalam waktu sekitar satu tahun dengan menggunakan pesawat antariksa baru tersebut.
(wiw)
