Bagnaia Sengsara karena Ducati Datangkan Marquez

3 hours ago 2

CNN Indonesia

Jumat, 16 Mei 2025 12:20 WIB

Francesco Bagnaia dinilai sengsara karena Ducati mengambil keputusan mendatangkan Marc Marquez. Francesco Bagnaia berada satu tim bersama Marc Marquez di Ducati pada musim balap MotoGP 2025. (Arsip MotoGP)

Jakarta, CNN Indonesia --

Mantan pembalap MotoGP Dani Pedrosa menilai Francesco Bagnaia menderita karena Ducati mengambil keputusan mendatangkan Marc Marquez.

MotoGP 2025 diwarnai kehadiran Marquez yang tampil bak calon tunggal juara dunia. Pembalap-pembalap lain kesulitan menyamai level Marquez, termasuk rekan satu timnya Francesco Bagnaia.

Di klasemen Marquez menempati puncak klasemen dengan 171 poin atau unggul 51 poin atas Bagnaia. Di antara mereka berdua ada Alex Marquez yang mengantongi 149 poin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pedrosa yang juga pernah menjadi rekan satu tim Marquez di tim Repsol Honda pada 2013 hingga 2018 menilai mantan rekan satu timnya itu punya gaya berbeda dengan Bagnaia yang berdampak pada hasil akhir.

"Marc itu orang yang bisa naik motor dengan satu pegas suspensi atau pengaturan suspensi, atau pengaturan suspensi lain yang jauh berbeda tapi tetap bisa punya catatan waktu sama," kata Pedrosa dilansir dari Motosan.

"Sementara Pecco memiliki gaya yang mengharuskan motornya disetel dengan benar sesuai keinginannya. Dan jika ada perubahan, dia mungkin tidak bisa cepat menghasilkan catatan waktu terbaik. Saya pikir Peccco lebih menderita karena keputusan Ducati mendatangkan Marc di pit," tutur pria yang kini menjadi pembalap penguji di tim KTM.

Menurut pandangan Pedrosa, ada tekanan psikologis yang membuat Bagnaia terganggu dengan kehadiran Marquez di dalam garasi yang sama.

"Pecco merasa dirinya ada di situasi yang aneh, berpikir, 'Kenapa saya harus ada di sini bersama Marc?. Saya rasa ini bukan sesuatu yang mudah dicerna. Tetapi kemudian realitanya Marc mencatatkan waktu tercepat, pole position, menang, dan lainnya, yang kemudian menghadirkan pemikiran selanjutnya."

"Pemikiran itu adalah, 'Bagaimana cara dia melakukannya, mengapa dia melakukannya dan mengapa saya tidak bisa?' Setelah itu mungkin mata Anda melihat sekeliling dan memahami sedikit cara Marc bekerja, cara dia mengerjakan sesuatu," ujar Pedrosa menganalisis.

[Gambas:Video CNN]

(nva/ptr)

Read Entire Article
Korea International