Bacaan Doa Penutup Khutbah Jumat dan Tata Caranya

7 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Doa penutup khutbah Jumat merupakan bagian penting yang menjadi penutup rangkaian pesan keimanan sekaligus permohonan kebaikan bagi seluruh jemaah.

Doa penutup tak hanya menjadi bagian akhir dari khutbah, tetapi juga simbol penyempurna dan sarana bagi khatib serta jemaah untuk bermunajat kepada Allah Swt.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Isi doa penutup khutbah dapat mencakup harapan akan ampunan, petunjuk, serta keselamatan baik di dunia dan akhirat.

Dihimpun dari berbagai sumber, berikut bacaan doa penutup khutbah Jumat dan tata cara berdoanya.

Bacaan doa penutup khutbah Jumat

Melansir dari laman Muhammadiyah, salah satu ayat Al Quran yang kerap digunakan sebagai doa penutup khutbah Jumat adalah surat An-Nahl ayat 90. Berikut bacaannya:

اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاۤئِ ذِى الْقُرْبٰى وَيَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ ۝٩٠

Innallaha ya'muru bil 'adli wal-ihsaani wa-iitaa-i dziil qurba wayanha 'anil fahsyaa-i wal munkari wal baghyi ya'izhukum la'allakum tadzakkaruun.

Artinya: "Sesungguhnya Allah menyuruh berlaku adil, berbuat kebajikan, dan memberikan bantuan kepada kerabat. Dia (juga) melarang perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pelajaran kepadamu agar kamu selalu ingat," (QS An-Nahl: 90).

Ayat ini mencakup tiga perintah mulia dan tiga larangan tegas. Allah memerintahkan umat-Nya untuk berlaku adil, berbuat ihsan (kebaikan), dan memberi kepada kerabat. Sementara itu, larangan ditujukan kepada perbuatan keji, kemungkaran, dan kezaliman.

Doa lainnya yang dapat dibaca adalah sebagai berikut:

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.
رَبّنَا لاَتُؤَاخِذْ نَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلََى اّلذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبّنَا وَلاَ تًحَمّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ.
رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. والحمد لله رب العالمين.

Allahummagh fir lilmuslimiina wal muslimaati, wal mu'miniina wal mu'minaatil ahyaa'I minhum wal amwaati, innaka samii'un qoriibun muhiibud da'waati. Robbanaa laa tuaakhidznaa in nasiinaa aw akhtho'naa. Robbanaa walaa tahmil 'alaynaa ishron kamaa halamtahuu 'alalladziina min qoblinaa.Robbana walaa tuhammilnaa maa laa thooqotalanaa bihi, wa'fua 'annaa wagh fir lanaa war hamnaa anta maw laanaa fanshurnaa 'alal qowmil kaafiriina. Robbana 'aatinaa fiddunyaa hasanah wa fil aakhiroti hasanah wa qinaa 'adzaabannaar. Walhamdulillaahi robbil 'aalamiin.

Artinya: "Ya Allah, ampunilah seluruh kaum muslimin dan kaum muslimat, kaum mukminin dan kaum mukminat, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal, Sesungguhnya, Engkau adalah Zat yang Maha Mendengar, Mahadekat, Zat yang mengabulkan doa. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir. Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka."

Tata cara berdoa setelah khutbah Jumat

Dalam beberapa mazhab, terdapat perbedaan mengenai posisi tangan saat berdoa setelah khutbah Jumat. Namun, berdasarkan hadis riwayat Muslim, Nabi Muhammad Saw melakukannya dengan cukup mengangkat jari telunjuk sebagai tanda tasyahhud, bukan mengangkat kedua tangan seperti dalam doa pada umumnya.

Berikut hadis lengkapnya sebagai referensi:

عَنْ حُصَيْنِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ السُّلَمِيِّ قَالَ كُنْتُ إِلَى جَنْبِ عِمَارَةَ بْنِ رُوَيْبَةَ وَبِشْرٌ يَخْطُبُنَا فَلَمَّا دَعَا رَفَعَ يَدَيْهِ فَقَالَ عِمَارَةُ يَعْنِي قَبَّحَ اللَّهُ هَاتَيْنِ الْيَدَيْنِ أَوْ هَاتَيْنِ الْيُدِيَّتَيْنِ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ يَخْطُبُ إِذَا دَعَا يَقُولُ هَكَذَا وَرَفَعَ السَّبَّابَةَ وَحْدَهَا

Artinya: "Dari Hushain Ibnu Abdurrahman as-Sulami berkata: aku berada di samping Imarah Ibnu Ruwaibah, sementara Bisyr khutbah di depan kami. Maka tatkala ia berdoa, ia mengangkat kedua tangannya. Lalu Imarah berkata: semoga Allah menjelekkan kedua tangan ini atau kedua tangan kecil ini. Saya melihat Rasulullah Saw pada saat khutbah beliau berdoa begini, dan mengangkat satu jari telunjuk (yang kanan)," (HR Muslim, Tirmidzi, Nasai, Ahmad, dan Darimi).

Bagi jemaah, mengaminkan doa khatib merupakan bentuk partisipasi spiritual yang dianjurkan. Doa yang diaminkan oleh seluruh jemaah berpotensi lebih mustajab karena dilakukan secara kolektif dan di waktu yang penuh keberkahan.

Selain itu, memperhatikan dan menghayati isi khutbah serta doa di dalamnya adalah bagian dari etika menghadiri sholat Jumat.

Demikian penjelasan singkat mengenai doa penutup sholat Jumat dan cara melakukannya yang benar. Semoga bermanfaat.

(han/juh)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Korea International