Aparat Gabungan Serempak Operasi Turunkan Atribut Ormas di Jakarta

10 hours ago 5
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Aparat gabungan di Jakarta melakukan operasi gabungan penurunan atribut organisasi kemasyarakatan (ormas) di sejumlah wilayah dalam beberapa hari terakhir.

Hal itu sejalan dengan digelarnya Operasi Berantas Jaya 2025 yang salah satunya untuk memberantas dugaan premanisme di wilayah hukum Polda Metro Jaya.

Jakarta Timur

Pada hari ini, Jumat (16/5), kepolisian mengawasi penurunan atribut ormas secara mandiri di posko-posko yang berada di wilayah Kecamatan Makasar, Jakarta Timur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kegiatan pengawasan pembersihan atribut ormas di wilayah Makasar yang dilaksanakan secara mandiri oleh ketua maupun anggota ormas masing-masing," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly, Jumat.

Pengawasan penurunan dan pembersihan spanduk ataupun atribut ormas di posko ormas wilayah Kecamatan Makasar ini sebagai bentuk dukungan terhadap Operasi Berantas Jaya 2025.

"Posko ormas di Kecamatan Makasar ini berjumlah empat. Semua telah dibersihkan, dicat, dan diturunkan atribut-atribut ormasnya secara mandiri, kemarin dari pukul 10.00-15.00 WIB," ujar Nicolas.

Hasil giat yang dilaporkan, antara lain penurunan atribut di posko ormas DPD Satria Banten di Jalan Pinang Ranti, Forum Betawi Rempug (FBR) di Jalan Permata, Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB Jaya) di Jalan Cipinang Asem, dan FBR Gardu 109 di Jalan Jatiwaringin Raya.

Lalu, pembersihan bendera dan spanduk ormas Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi) sebanyak sembilan lembar. Rinciannya, tiga bendera di Jalan Pinang Ranti 1, tiga spanduk ormas FORKABI, dan tiga bendera di Jalan Raya Kalimalang.

"Kami berkomitmen menciptakan Jakarta Timur yang tertib, aman dan inklusif bagi seluruh warga. Tidak boleh ada simbol ormas yang mengintimidasi atau menciptakan kesan penguasaan wilayah," jelas Nicolas.

Nicolas memastikan operasi serupa akan terus dilakukan secara rutin untuk menjaga suasana aman, tertib dan harmonis di tengah masyarakat.

Pada Rabu (14/5), petugas gabungan yang melibatkan unsur Kepolisian, TNI, dan Satpol PP menurunkan atribut ormas di sejumlah titik strategis kawasan Pulogadung, Jakarta Timur.

"Dalam rangka menjaga ketertiban umum dan menciptakan suasana kondusif di wilayah Jakarta Timur, kami fokus menertibkan atribut seperti bendera ormas yang dipasang di ruang publik," kata Kapolsek Pulogadung Kompol Suroto pada hari itu.

Penertiban dilakukan di sejumlah titik strategis di wilayah Pulogadung antara lain di Jalan Rawamangun Muka Selatan (bendera PP), Jalan Persahabatan Raya (bendera PP), Jalan Sunan Giri atau depan Pasar Sunan Giri (bendera PP), Jalan Pemuda/Pos FBR 0162 (bendera FBR), Jalan Pemuda/Pos PP Rawamangun (bendera PP), dan Jalan Pemuda (bendera LSM Gempita).

Sebelumnya awal pekan ini, tim gabungan menurunkan sebanyak 14 atribut berupa bendera ormas di empat titik wilayah Jakarta Timur (Jaktim) dalam rangka Operasi Berantas Jaya 2025.

"Sebagai bagian dari Operasi Berantas Jaya 2025, kami gelar penertiban dan penurunan 14 atribut ormas yang terpasang di sepanjang jalan raya dan area publik kemarin (12/5) sore," kata Kapolres Nicolas pada Selasa (13/5).

Sebanyak 14 bendera ormas yang dicopot itu terdiri dari 10 bendera FBR dan empat bendera GRIB Jaya.

Dalam kegiatan tersebut, tim gabungan menyisir empat titik yang selama ini menjadi lokasi pemasangan bendera ormas, di antaranya depan Masjid Nurul Ihsan, Jalan Raya Cipinang Jaya, depan SPBU Cipinang Jaya, depan Stasiun Jatinegara, Jalan Bekasi Timur, dan sepanjang Jalan Raya Jatinegara Timur.

Jakarta Barat

Kemarin, Kamis (16/5), petugas gabungan menertibkan atribut-atribut ormas yang dipasang tidak sesuai ketentuan di wilayah Tambora, Jakarta Barat. Penertiban dilakukan di dua lokasi utama yakni Pos BPPKB Banten di Jalan KH Mansyur dan di Jalan Pekojan Raya.

"Penertiban menyasar atribut-atribut ormas yang tidak sesuai ketentuan demi menjaga ketertiban dan kenyamanan masyarakat," ucap Kapolsek Tambora, Kompol Muhammad Kukuh Islami di Jakarta, Kamis.

Kukuh menyebut, penertiban dilakukan secara terpadu oleh Satpol PP Kecamatan Tambora dengan pengamanan dari Polsek Tambora dan Koramil 02/Tambora. Seluruh atribut ormas yang telah ditertibkan kemudian dibawa ke Kantor Satpol PP Kecamatan Tambora untuk dilakukan pendataan dan penanganan lanjutan.

Sebelumnya, pada Rabu lalu, petugas gabungan menertibkan atribut ormas di sepanjang jalan raya dan area publik wilayah Tamansari, Jakarta Barat.

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian Operasi Berantas Jaya 2025 yang bertujuan menciptakan ketertiban umum dan menjaga netralitas ruang publik dari simbol-simbol kelompok tertentu yang tidak sesuai aturan.

"Penertiban ini menyasar atribut-atribut ormas yang terpasang dan tidak sesuai ketentuan, demi menjaga ketertiban serta kenyamanan masyarakat," ucap Kapolsek Metro Tamansari AKBP Riyanto pada hari itu.

Beberapa ruas jalan utama menjadi target operasi, di antaranya Jalan Mangga Besar Raya, Jalan Hayam Wuruk, Jalan Sukoharjo Wiryopranoto, Jalan Tamansari Raya, Jalan Gajah Mada, dan Jalan Pangeran Jayakarta.

Seluruh atribut yang telah ditertibkan kemudian diamankan ke Kantor Satpol PP Kecamatan Tamansari untuk dilakukan pendataan dan penanganan lebih lanjut.

Jakarta Pusat

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menjelaskan bahwa penertiban atribut ormas di wilayahnya dilakukan untuk menjaga ruang publik tetap bersih dan netral, serta mencegah potensi konflik sosial.

"Kami tidak sedang memusuhi ormas, tapi kami ingin menegakkan aturan demi kebaikan bersama," kata Susatyo di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, premanisme bukan soal tampilan, tapi soal sikap memaksakan kehendak dan membuat ketidaknyamanan masyarakat atas prilaku mereka.

Susatyo mengatakan penertiban atribut ormas dilakukan untuk menjaga ruang publik agar tetap bersih dan netral.

Sehingga, kata dia, potensi gesekan antar ormas pun dapat dihindarkan ketika atribut masing-masing ormas tidak ada dan membuat semua wilayah atau ruang publik menjadi milik bersama.

"Masyarakat Jakarta punya hak untuk hidup tenang tanpa rasa takut. Penertiban ini adalah upaya menjaga ruang publik tetap netral, bersih, dan damai," ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya pendekatan persuasif dalam penegakan hukum dan menghormati eksistensi ormas yang bergerak sesuai aturan.

"Tapi jika ada simbol-simbol yang dipasang sembarangan dan menimbulkan kesan intimidatif, tentu akan kami tertibkan dengan pendekatan yang dialogis," kata dia.

Pada hari itu, aparat gabungan dari tiga pilar Kecamatan Tanah Abang menertibkan atribut ormas yang terpasang secara ilegal di wilayah Kelurahan Petamburan. Kegiatan ini merupakan bagian dari langkah aktif penegakan ketertiban umum dan pencegahan premanisme di lingkungan warga.

Tim menyisir beberapa titik rawan pemasangan atribut ormas. Di Jalan Petamburan II RT 12 RW 03, petugas mencopot satu bendera FBR dan menyerahkannya langsung kepada pemilik.

Kemudian, di depan Rumah Pompa Jalan Petamburan II, dua bendera Pemuda Pancasila yang sudah rusak turut ditertibkan.

(antara/kid)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Korea International