Jakarta, CNN Indonesia --
Pemerintah Indonesia memiliki program yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan bagi siswa yang berasal dari keluarga tidak mampu. Program tersebut adalah Program Indonesia Pintar (PIP) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP).
Kedua program ini memiliki nama dan tujuan program yang hampir mirip. Hal ini membuat banyak orang bingung bagaimana cara membedakannya. Lantas, apa itu KIP dan apa bedanya dengan PIP sekolah?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agar tidak keliru, simak penjelasan terkait perbedaan PIP dan KIP berikut.
Apa itu PIP?
Berdasarkan situs Puslapdik Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Program Indonesia Pintar (PIP) adalah bantuan berupa uang tunai, perluasan akses, dan kesempatan belajar dari pemerintah yang diberikan kepada peserta didik yang berasal dari keluarga miskin atau rentan miskin untuk membiayai pendidikan.
Program Indonesia Pintar (PIP) dirancang untuk mendukung anak-anak usia sekolah yang berasal dari keluarga miskin, rentan miskin, atau kelompok prioritas agar tetap mendapatkan akses layanan pendidikan hingga menyelesaikan jenjang pendidikan menengah.
Program ini mencakup jalur pendidikan formal (dari SD hingga SMA/SMK) dan nonformal (Paket A hingga Paket C, serta pendidikan khusus).
Melalui PIP, pemerintah berupaya mencegah anak-anak dari risiko putus sekolah dan mendorong mereka yang telah putus sekolah untuk kembali melanjutkan pendidikan. Selain itu, PIP diharapkan dapat membantu meringankan beban biaya pendidikan peserta didik, baik biaya langsung maupun tidak langsung.
Program ini menyasar siswa yang terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) atau yang memenuhi kriteria, salah satunya adalah memiliki Kartu Indonesia Pintar (KIP).
Apa itu KIP?
Sementara itu, Kartu Indonesia Pintar (KIP) merupakan bentuk pelaksanaan Program Indonesia Pintar. Kartu ini diberikan kepada anak-anak usia sekolah dari keluarga kurang mampu sebagai identitas penerima manfaat Program Indonesia Pintar (PIP).
Dengan KIP, siswa bisa mendapatkan dana bantuan pendidikan yang digunakan untuk keperluan sekolah, seperti membeli perlengkapan belajar, membayar seragam, transportasi, atau keperluan lainnya yang mendukung kelangsungan pendidikan.
Pemegang KIP bisa berasal dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari SD, SMP, hingga SMA/SMK, dan termasuk juga jalur pendidikan nonformal seperti Paket A, B, dan C. Pemerintah terus mendorong agar KIP menjangkau lebih banyak anak, terutama mereka yang berisiko putus sekolah.
Saat ini, KIP sudah berbentuk digital dan dapat diperoleh melalui sekolah dengan mengakses aplikasi SIPINTAR.
Perbedaan KIP dan PIP
Jadi apa perbedaan antara keduanya? Secara sederhana, PIP adalah programnya, sedangkan KIP adalah kartunya.
PIP adalah program bantuan pemerintah di bidang pendidikan yang bertujuan membantu anak-anak usia sekolah dari keluarga miskin, rentan miskin, atau kelompok prioritas agar bisa menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah.
PIP memberikan bantuan dana langsung kepada peserta didik untuk mencegah putus sekolah dan meringankan beban biaya pendidikan.
Sementara KIP adalah alat atau identitas resmi yang menunjukkan bahwa pemegangnya berhak menerima manfaat dari Program Indonesia Pintar (PIP). KIP memudahkan pendataan dan penyaluran bantuan PIP, tapi bukan program bantuan itu sendiri.
Demikian penjelasan dari apa itu KIP dan bedanya dengan PIP sekolah. Semoga bermanfaat.
(sac/fef)
