Jakarta, CNN Indonesia --
Mobil listrik yang diproduksi Hyundai di Indonesia melibatkan tiga pabrik yang dikelola Hyundai LG Indonesia (HLI), Hyundai Energy Indonesia (HEI) dan Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI). Masing-masing memiliki peran strategis mulai dari produksi baterai hingga jadi satu unit utuh Kona Electric.
HLI produksi sel baterai
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pabrik HLI di Karawang, Jawa Barat merupakan fasilitas produksi sel baterai kendaraan listrik terbesar di Asia Tenggara. Pabrik yang diresmikan pada Agustus 2024 ini merupakan usaha patungan Hyundai dan LG.
Pabrik ini menjadi tonggak penting dalam pengembangan teknologi litium ion, dengan output utama berupa cell battery yang dibuat sangat ringkas hingga bobotnya hanya sekitar 1 kg per unit.
Meski memiliki kapasitas produksi hingga 10 gigawatt-hour (GWh) per tahun, saat ini pabrik HLI baru mencapai sekitar 5,6 GWh.
Menariknya, sebanyak 98 persen output produksi diekspor ke Korea Selatan dan India, sementara sisanya diserap untuk kebutuhan Indonesia. Hal ini dimaksudkan untuk memperkuat neraca ekspor nasional.
Seluruh proses perakitan di pabrik HLI sudah sepenuhnya dijalankan oleh sistem komputer otomatis. Hal ini menjadikannya sebagai fasilitas yang sangat modern dan efisien.
HEI produksi baterai kemasan
Pabrik HEI yang berlokasi di Cikarang telah beroperasi sejak 2023. Di sinilah cell battery dari HLI dirakit lebih lanjut menjadi module yang disebut battery modul assembly (BMA).
Alur produksinya dimulai dari cell battery yang dirakit menjadi BMA, kemudian dikemas menjadi satu unit yang disebut sebagai battery system assembly (BSA) yang merupakan tenaga utama kendaraan listrik. Setiap BSA terdiri dari 216 cell yang telah dikelompokkan dalam puluhan modul sebelum membentuk satu sistem akhir.
Dalam satu tahun, pabrik HEI mampu memproduksi hingga 18 ribu unit BSA. Kehadiran fasilitas ini memperkuat kemampuan Hyundai dalam membangun ekosistem produksi kendaraan listrik secara mandiri dan terintegrasi di Indonesia.
HMMI merakit mobil listrik
Fasilitas terakhir dalam alur produksi ini pabrik HMMI, tempat seluruh komponen, termasuk BSA, dirakit hingga menjadi unit mobil listrik utuh. Di pabrik ini, proses dimulai dari pemasangan rangka bodi, integrasi sistem baterai, pengecatan hingga pemeriksaan akhir.
Kapasitas produksi di HMMI mencapai 150 ribu unit mobil per tahun. Meski proses produksi telah banyak dibantu oleh mesin, sekitar 90 persen tahapan final checking produk masih ditangani langsung oleh tenaga manusia.
Model-model populer seperti Santa Fe, Ioniq 5, Kona Electric dan Tucson dirakit di pabrik ini sebelum didistribusikan ke seluruh Indonesia dan pasar ekspor. Kona Electric, satu-satunya model mobil listrik yang diproduksi Hyundai di Indonesia, mencatat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) tertinggi 80 persen.
Melalui ketiga fasilitas ini, Hyundai menunjukkan keseriusannya membangun industri kendaraan listrik dari hulu ke hilir di Indonesia. Selain memperkuat daya saing ekspor, ekosistem ini juga membuka peluang besar bagi pertumbuhan industri komponen lokal dan penciptaan lapangan kerja.
(job/fea)