6 Makanan Ini Sering Dianggap Buruk Tapi Sebenarnya Sehat, Turunkan BB

8 hours ago 3
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Ketika berbicara tentang menurunkan berat badan, salah satu hal yang cukup penting adalah makanan apa yang Anda konsumsi sehari-hari.

Ada beberapa makanan yang sering dihindari karena dianggap buruk dan bisa menggagalkan program diet yang sedang dijalankan. Padahal sejatinya, makanan-makanan itu justru bisa membantu proses penurunan berat badan.

Banyak orang menghindari makanan seperti pasta karena dinilai tinggi karbohidrat. Buah-buahan juga kerap dihindari karena dianggap tinggi gula.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa makanan yang mengandung lemak juga kerap dihindari. Padahal, tak semua lemak itu jahat.

Tubuh manusia menyimpan dua jenis lemak, yakni lemak subkutan dan lemak visceral. Lemak subkutan terletak tepat di bawah kulit, sedangkan lemak visceral tersembunyi lebih dalam, membungkus organ-organ vital seperti lambung, hati, dan usus.

Melansir Eating Well, kelebihan lemak visceral dapat memicu berbagai masalah kesehatan serius. Maka dari itu, mengurangi lemak visceral penting untuk kesehatan jangka panjang.

Alih-alih menghindari asupan makanan yang dianggap buruk, Anda perlu menerapkan pola makan sehat dengan gizi seimbang.

Jangan lupa untuk tetap mengonsumsi makanan berikut, yang sering dianggap buruk padahal bisa membantu menurunkan berat badan. Makanan ini juga bisa membantu menurunkan lemak visceral.

1. Alpukat

Alpukat mengandung lemak tak jenuh yang justru bermanfaat untuk mengurangi lemak visceral. Sebuah studi kecil menunjukkan bahwa perempuan yang mengonsumsi satu buah alpukat per hari mengalami penurunan lemak visceral.

Meski studi lain menunjukkan hasil berbeda, Anda tetap direkomendasikan untuk konsumsi lemak tak jenuh tunggal dan ganda seperti minyak zaitun, alpukat, kacang-kacangan, biji-bijian, dan ikan berlemak.

Selain berpotensi membantu distribusi lemak tubuh, jenis lemak ini juga bermanfaat bagi kesehatan jantung dan kolesterol.

2. Produk susu full-fat

Kefir, milk or Turkish Ayran drink are poured into a glass cup from a bottle. A glass stands on a wooden stand on a rustic wooden table. Place for text.Ilustrasi. Susu full-fat, minuman yang sering dianggap buruk padahal menyehatkan. (iStockphoto/Elena Medoks)

Produk susu tinggi lemak sering kali menjadi kontroversi dalam dunia diet, padahal lemak dari susu bisa membantu Anda merasa kenyang lebih lama.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa diet yang mengandung susu full-fat justru berkaitan dengan risiko obesitas perut yang lebih rendah.

Produk seperti yogurt full-fat juga mengandung protein tinggi, yang sangat penting dalam diet sehat, terutama saat mencoba menurunkan berat badan.

3. Kacang-kacangan

Banyak orang yang menjauhi kacang karena kandungan kalorinya yang tinggi. Namun, kalori dalam kacang, seperti serat, protein, magnesium, dan vitamin E, juga cukup penting untuk kesehatan.

Penelitian menunjukkan bahwa diet tinggi serat, termasuk dari kacang kenari, berkaitan dengan penurunan lemak visceral.

Bahkan, mengganti camilan tinggi karbohidrat seperti biskuit dengan kacang pohon (tree nuts) dapat membantu mengecilkan lingkar pinggang.

4. Popcorn

Popcorn mungkin bukan camilan pertama yang terlintas saat Anda berpikir tentang diet sehat. Namun, jika dibandingkan dengan camilan populer lain seperti keripik kentang, popcorn memiliki keunggulan dari segi serat dan kalori.

Satu porsi popcorn tawar mengandung sekitar 4 gram serat dan hanya 110 kalori. Popcorn bisa menjadi pilihan camilan renyah yang mendukung penurunan lemak.

5. Pasta

Pasta sering kali menjadi 'musuh' utama dalam program diet. Padahal jika dipilih dengan tepat, pasta bisa menjadi sumber serat yang baik.

Anda bisa memilih pasta dari gandum utuh atau berbahan dasar kacang-kacangan.

Jenis pasta ini membantu menjaga kesehatan usus dan membuat Anda kenyang lebih lama. Kuncinya adalah memilih karbohidrat sehat, seperti biji-bijian utuh, sayuran non-tepung, dan buah-buahan.

6. Buah-buahan

Sebagian orang menghindari buah karena kandungan gulanya yang tinggi. Padahal, ini adalah kesalahpahaman besar.

Semua buah kaya akan vitamin, mineral, dan serat yang justru mendukung penurunan dan pengelolaan berat badan.

Banyak penelitian menunjukkan bahwa konsumsi buah dan sayur yang lebih tinggi berkaitan dengan penurunan lemak visceral.

(tis/asr)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Korea International