2 Hukuman FIFA untuk Indonesia: Denda dan Jumlah Penonton Dikurangi

2 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Indonesia mendapat dua hukuman dari FIFA terkait insiden di laga Timnas Indonesia vs Bahrain, 25 Maret lalu. Apa saja dua hukuman FIFA untuk Indonesia?

PSSI sudah mendapat surat resmi dari FIFA, Sabtu (10/5), terkait hukuman untuk Indonesia. Dalam surat tersebut, FIFA menyatakan Indonesia dinyatakan bersalah setelah suporter melakukan tindakan diskriminatif pada laga melawan Bahrain.

Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga. dalam keterangan resmi Minggu (11/5) pagi, menyatakan PSSI mendapat hukuman dari FIFA terkait insiden yang terjadi pada menit ke-80 laga Indonesia vs Bahrain.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di momen itu, sekitar 200-300 suporter Indonesia dianggap meneriakkan slogan xenophobia atau ujaran kebencian terhadap Bahrain. Atas pelanggaran itu, Indonesia mendapat dua hukuman dari FIFA.

"Akibatnya yang pertama, PSSI didenda hampir setengah miliar rupiah, atau sekitar Rp400 juta lebih," ucap Arya.

Sementara hukuman kedua untuk Indonesia adalah, PSSI diharuskan mengurangi jumlah penonton hingga 15 persen pada laga kandang Timnas Indonesia berikutnya.

Laga kandang Timnas Indonesia selanjutnya adalah saat menjamu China di Stadion GBK, 5 Juni mendatang, pada lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026.

"Kemudian yang kedua, PSSI diperintahkan FIFA untuk memainkan pertandingan berikutnya dengan jumlah penonton terbatas."

"Dengan menutup sekitar 15 persen dari kursi yang tersedia, ini terutama di tribune di belakang gawang, artinya di utara dan selatan," kata Arya menambahkan.

Namun, Arya mengatakan FIFA tetap memberi kesempatan laga Indonesia vs China disaksikan penonton secara penuh. Dengan syarat, kuota 15 persen penonton itu diberikan kepada komunitas anti-diskriminasi.

"Dan kita harus memberikan rencana kepada FIFA, rencana tempat duduk 10 hari sebelum pertandingan. Tapi FIFA juga memberikan ruang untuk alternatif, boleh saja 15 persen itu diberikan, tapi kepada komunitas anti-diskriminasi, atau komunitas khusus, seperti keluarga. Dan mereka harus memasang spanduk anti-diskriminasi," ucap Arya.

[Gambas:Video CNN]

(har)

Read Entire Article
Korea International