Jenis-jenis Baju Adat Betawi dan Sejarah Singkatnya

19 hours ago 2
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Setiap daerah mempunyai baju adatnya masing-masing, tak terkecuali masyarakat Betawi. Baju adat Betawi adalah salah satu warisan budaya yang menjadi identitas masyarakat asli Jakarta.

Pakaian adat merupakan salah satu aspek penting yang ada pada budaya suatu daerah. Baju adat digunakan untuk merepresentasikan identitas kelompok masyarakat, baik itu yang dikenakan sehari-hari maupun acara atau festival tradisional.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini, suku Betawi banyak tinggal di area Jabodetabek dan sekitarnya. Secara biologis, suku ini sebenarnya perpaduan antar-etnis karena di Jakarta terdapat berbagai macam etnis yang kemudian menikah dan melahirkan keturunan.

Perpaduan antar-etnis tersebut berasal dari suku lain yang merantau ke Jakarta seperti suku Jawa, Sunda, Melayu, Bugis, Batak, Tionghoa, Arab, Inggris, Belanda, Portugis, Ambon, Bali, dan lain-lain.

Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan tentang jenis-jenis baju adat Betawi dan sejarah singkatnya.


Sejarah singkat baju adat Betawi

Dikutip dari Buku Pakaian Adat Tradisional Daerah Propinsi DKI Jakarta Depdikbud 1995/1996, masyarakat Jakarta asli sudah mulai mengenal pakaian khas mereka sejak abad ke XV.

Pakaian khas ini banyak mendapatkan pengaruh dari lingkungan di sekitarnya, seperti pakaian orang Sunda, pakaian orang Jawa, Cina, Melayu, dan sebagainya.

Salah satu ciri khas yang menonjol dari pakaian adat Betawi adalah sentuhan Islami. Seperti meniru pakaian yang digunakan saat haji, atau pakaian yang menggunakan atribut-atribut seperti peci, maupun sarung.

Selain memengaruhi pakaian, pengaruh Islam juga dapat terlihat dari budaya kesenian, dan tingkah laku masyarakat sehari-hari.


Jenis-jenis baju adat Betawi

Mengutip buku Ensiklopedi Pakaian Nusantara karya R. Toto Sugiarto, dkk., berdasarkan penggunaannya baju adat Betawi ada tiga macam, yaitu pakaian keseharian, pakaian resmi, dan baju pengantin. Berikut jenis-jenis baju adat Betawi untuk kamu ketahui.

1. Baju keseharian adat Betawi

Baju keseharian adalah pakaian yang umum digunakan oleh orang Betawi dalam kegiatan mereka sehari-hari.

- Pakaian keseharian pria: Baju Sadariah

Baju adat Betawi sehari-hari untuk pria adalah baju Koko atau dikenal sebagai baju Sadariah. Umumnya baju ini berwarna polos, sedangkan bawahannya memakai celana panjang bercorak batik dengan warna dasar putih, cokelat, atau hitam.

Sebagai pelengkap identitas suku Betawi, biasanya para pria memakai sarung yang di dikalungkan di pundak dan peci hitam di kepala.

- Pakaian keseharian wanita: Baju Kurung

Para wanita asli Betawi memakai baju adat sehari-hari yang terdiri atas baju kurung berwarna terang dan mencolok, kain batik dengan motif geometris sebagai bawahan, selendang berwarna sama dengan baju kurung, serta kerudung sebagai penutup kepala.

2. Baju adat resmi

Pada zaman dulu, baju adat resmi hanya dikenakan oleh para demang, yaitu pemimpin daerah pada masa pemerintahan Hindia Belanda.

Namun, saat ini baju adat Betawi yang bernama baju ujung serong ini telah resmi digunakan sebagai pakaian PNS Pemda DKI Jakarta untuk hari-hari tertentu.

Baju ujung serong terdiri atas dalaman kemeja putih, jas tutup berwarna gelap, batik geometris yang dikenakan di pinggang sebatas lutut, dan celana pantotan berwarna sama dengan jas.

Aksesori pelengkapnya yaitu tutup kepala berupa kopiah, kuku macan, pisau raut atau senjata semacam badik yang diselipkan di pinggang, jam rantai untuk hiasan saku, serta alas kaki berupa sepatu pantofel.

Baju ujung serong hanya digunakan oleh para bangsawan pria, sementara untuk wanita digunakan variasi baju yang sama dengan keseharian, yaitu baju kurung, kain batik, selendang, dan kerudung, serta dilengkapi dengan pernik perhiasan emas mulai dari kalung, gelang, giwang, dan cincin.


3. Baju adat pengantin Betawi

Selain baju adat keseharian dan resmi, ada pula baju adat pengantin Betawi yang populer sejak dulu.

- Baju pengantin pria: Dandanan Care Haji

Hingga kini, baju adat Betawi juga masih sering dipakai masyarakat suku Betawi saat mengadakan pernikahan. Pakaian ini disebut merupakan bentuk akulturasi nyata dari beberapa kebudayaan, yaitu budaya Arab, Tionghoa, dan Melayu.

Untuk pengantin pria, pakaian adat Betawi yang digunakan bernama Dandanan Care Haji. Baju ini berupa jubah besar berwarna cerah (biasanya merah) dengan pernik benang keemasan, celana panjang putih, selendang yang dikenakan di bagian dada, serta topi khusus yang terbuat dari sorban sebagai penutup kepala.

- Baju pengantin wanita: Dandanan Care None Pengantin Cine

Baju adat pengantin wanita Betawi dikenal dengan nama baju Dandanan Care None Pengantin Cine. Jika baju pengantin pria lekat dengan budaya Arab, baju adat pengantin wanita justru lekat dengan budaya Tionghoa.

Baju pengantin wanita Betawi terdiri atas blus berwarna cerah dari bahan kain satin, rok gelap atau ron kun, dan hiasan kepala berupa kembang goyang dengan motif burung hong.

Selain itu, hiasan rambut berupa sanggul palsu lengkap dengan cadar di bagian wajah, hiasan bunga melati yang diikat pada sisir dan ronje juga dikenakan bersama pernik hiasan lain yang meliputi kalung lebar, manik-manik penghias dada, gelang listring, dan selop model perahu sebagai alas kaki.

Itulah penjelasan mengenai baju adat Betawi, jenis-jenis, dan sejarah singkatnya. Semoga bermanfaat.

(pua/fef)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Korea International