Zelensky Girang AS Pasok Senjata Lewat NATO untuk Lawan Rusia

5 hours ago 2

CNN Indonesia

Selasa, 15 Jul 2025 05:10 WIB

Presiden Ukraina Zelensky berterima kasih kepada Trump atas dukungan pengiriman senjata dari NATO untuk melindungi rakyat Ukraina dari serangan Rusia. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyampaikan terima kasih kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengizinkan lebih banyak pengiriman senjata ke Kyiv melalui negara-negara di NATO. (REUTERS/Brian Snyder)

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyampaikan terima kasih kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengizinkan lebih banyak pengiriman senjata ke Kyiv melalui negara-negara di NATO.

"Saya berterima kasih kepada Presiden Trump atas kesediaannya untuk mendukung perlindungan nyawa rakyat kami," kata Zelensky dalam pidato malamnya, Senin (14/7), dikutip dari AFP.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Zelensky mengaku telah berbicara dengan Trump melalui panggilan telepon dan membahas "solusi" untuk melindungi Ukraina.

"Kami membahas cara dan solusi yang diperlukan dengan Presiden untuk memberikan perlindungan yang lebih baik bagi rakyat dari serangan Rusia dan untuk memperkuat posisi kami," kata Zelensky dalam sebuah unggahan di X.

Sebelumnya Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte mengatakan Ukraina akan mendapatkan pasokan senjata dalam jumlah besar untuk perang melawan Rusia.

"Ini berarti Ukraina akan mendapatkan peralatan militer dalam jumlah yang sangat besar, baik untuk pertahanan udara, rudal, maupun amunisi," ujarnya kepada para wartawan dalam pertemuan dengan Presiden Donald Trump di Gedung Putih, Senin (14/7).

Sementara itu  AS telah meneken kesepakatan dengan NATO terkait pengiriman senjata ke Ukraina. Dalam kesepakatan tersebut, negara-negara NATO diwajibkan membayar 100 persen setiap senjata canggih AS yang dipasok buat Ukraina.

"Kami akan mengirim mereka (Ukraina) rudal Patriot yang amat mereka butuhkan," kata Trump.

Trump juga telah meminta Rusia untuk menyelesaikan perang Ukraina dalam 50 hari atau menghadapi sanksi ekonomi baru yang lebih besar.

"Kami sangat, sangat tidak puas dengan Rusia," kata Trump kepada wartawan saat bertemu dengan Sekjen NATO Mark Rutte di Gedung Putih, Senin (14/7).

"Kami akan menerapkan tarif yang sangat berat jika tidak ada kesepakatan dalam 50 hari, dengan tarif sekitar 100 persen," kata Trump, menambahkan bahwa tarif tersebut akan menjadi "tarif sekunder" yang menargetkan mitra dagang Rusia yang tersisa.

(fra/afp/fra)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Korea International