Vietnam Terancam Krisis Populasi, Warga Kini Boleh Punya 2 Anak Lebih

1 day ago 3

CNN Indonesia

Rabu, 04 Jun 2025 14:46 WIB

Pasangan di Vietnam bisa punya lebih dari dua orang anak, usai pemerintah membatalkan kebijakan lama yang sebelumnya membatasi jumlah anak dalam satu keluarga. Vietnam terancam krisis populasi. (AFP/NHAC NGUYEN)

Jakarta, CNN Indonesia --

Pasangan di Vietnam kini bisa punya lebih dari dua orang anak, usai pemerintah membatalkan kebijakan lama yang sebelumnya membatasi jumlah anak dalam satu keluarga.

Media pemerintah Vietnam pada Rabu (3/6) menyebut pembatalan kebijakan maksimal dua anak ini dilakukan demi mencegah penurunan angka kelahiran dan krisis populasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada 1988, Vietnam melarang pasangan memiliki lebih dari dua anak. Namun kini pemerintah mengubah kebijakan itu, dengan mengatakan jumlah anak dalam satu keluarga kini menjadi keputusan masing-masing pasangan.

Dalam tiga tahun terakhir, negara di Asia Tenggara ini mengalami tingkat kelahiran yang rendah. Selain itu, tingkat kesuburan juga turun menjadi 1,91 anak per wanita pada tahun 2024.

Tren ini paling menonjol di kawasan perkotaan yang sudah maju secara ekonomi, terutama di kota-kota besar seperti Hanoi dan Ho Chi Minh, karena biaya hidup yang meningkat.

Seorang pekerja kantoran berusia 22 tahun, Tran Minh Huong, mengatakan perubahan peraturan pemerintah ini tidak terlalu berarti baginya karena dia tidak berencana untuk memiliki anak.

"Meskipun saya orang Asia, dengan norma sosial yang mengatakan perempuan perlu menikah dan punya anak, membesarkan anak terlalu mahal," ungkapnya.

Awal tahun ini, Wakil Menteri Kesehatan Nguyen Thi Lien Huong mengakui kini semakin sulit mendorong keluarga untuk memiliki lebih banyak anak, meski ada penyesuaian kebijakan dan kampanye publik.

Dia menyebut penurunan angka kelahiran menimbulkan tantangan bagi pembangunan sosial dan ekonomi jangka panjang, termasuk populasi yang menua dan kekurangan tenaga kerja.

Dia juga mengimbau masyarakat untuk mengubah pola pikir dan berfokus pada keluarga berencana dengan perspektif yang lebih luas tentang kependudukan dan pembangunan.

(dna/bac)

Read Entire Article
Korea International