Ukraina Krisis Energi usai Dihantam Ratusan Drone dan Bom Rusia

2 hours ago 3

CNN Indonesia

Minggu, 09 Nov 2025 14:24 WIB

Sejumlah wilayah di Ukraina masih mengalami pemadaman listrik imbas bombardir Rusia dalam beberapa hari terakhir. Sejumlah wilayah di Ukraina masih mengalami pemadaman listrik imbas bombardir Rusia dalam beberapa hari terakhir. REUTERS/STATE EMERGENCY SERVICE OF UKRAI

Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah wilayah di Ukraina masih mengalami pemadaman listrik imbas bombardir Rusia dalam beberapa hari terakhir. Jika terus berlanjut situasi itu bisa memicu bencana teknologi.

Rusia menyerang fasilitas energi Ukraina di berbagai wilayah sejak Jumat hingga Sabtu malam. Menteri Energi Svitlana Grynchuk bahkan menyatakan saat ini jadi masa-masa sulit negara tersebut.

"Salah satu perang tersulit dari seluruh perang skala penuh," kata Grynchuk pada Minggu (9/11), dikutip AFP.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, Grynchuk mengatakan Rusia melancarkan serangan besar-besaran dengan rudal balistik, yang sulit ditembak jatuh.

"Sulit mengingat begitu banyak serangan langsung terhadap fasilitas energi sejak awal invasi," imbuh dia.

Menurut laporan Angkatan Udara Ukraina, negara pimpinan Vladimir Putin meluncurkan 458 drone dan 45 rudal. Dari jumlah itu, 406 drone dan sembilan rudal di antaranya berhasil ditembak jatuh.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Ukraina Andrii Sybiha mengatakan drone Rusia menargetkan dua gardu pembangkit listrik tenaga nuklir di wilayah barat. Gardu-gardu induk itu memasok listrik untuk PLTN Khmelnytskyi dan Rivne.

"Rusia sengaja membahayakan keselamatan nuklir di Eropa. Kami menyerukan pertemuan mendesak Dewan Gubernur IAEA (Badan Tenaga Atom Internasional) untuk menanggapi risiko yang tak bisa diterima ini," ujar Sybhia.

Perusahaan Listrik Negara Centerenergo menyatakan imbas serangan tersebut kapasitas pembangkit listrik turun jadi nol.

"Jumlah rudal dan drone yang tak terhitung jumlahnya yang belum pernah terjadi sebelumnya menargetkan pembangkit listrik termal yang sama yang sudah kami pulihkan setelah serangan dahsyat tahun 2024," demikian pernyataan resmi Centerenergo.

Operator sistem transmisi listrik di negara bagian Ukrenergo juga mengumumkan listrik akan dipadamkan di sebagian besar wilayah selama 8 hingga 16 jam per hari.

Sejumlah pakar menilai serangan terhadap infrastruktur energi membuat Ukraina mengalami pemadaman pemanas jelang musim dingin.

Rusia menargetkan jaringan listrik dan pemanas selama invasi yang berlangsung hampir lima tahun.

Pakar energi terkemuka Ukraina, Oleksandr Kharchenko, mengatakan jika dua pembangkit listrik dan pemanas Kyiv mati selama lebih dari tiga hari saat suhu turun di bawah minus 10°C, ibu kota akan menghadapi "bencana teknologi".

Kharchenko mengatakan kota-kota di Ukraina, yang sebagian besar bergantung pada pemanas sentral, harus menyiapkan rencana kontingensi guna mencegah bangunan membeku jika pasokan pemanas hancur.

(isa/mik)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Korea International