CNN Indonesia
Minggu, 09 Nov 2025 16:10 WIB
Ilustrasi dukungan suporter Irlandia untuk Palestina yang dihancurkan Israel. (Action Images via Reuters/JASON CAIRNDUFF)
Jakarta, CNN Indonesia --
Asosiasi Sepak Bola Irlandia (FAI) mendesak Badan Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) memberi hukuman kepada Israel karena serangan yang dilakukan negara zionis itu ke Palestina.
Pengurus FAI menyetujui resolusi yang menginstruksikan perwakilannya mengajukan mosi resmi kepada UEFA untuk segera menghukum Israel. Hukuman tersebut berupa penangguhan atau sanksi larangan bermain bagi Israel dan kesebelasan-kesebelasan negara tersebut dari seluruh kompetisi Eropa.
Keputusan FAI tersebut berdasar pada pelanggaran yang dilakukan Asosiasi Sepak Bola Israel (IFA) terhadap dua ketentuan statuta UEFA, yakni kegagalan menerapkan dan menegakkan kebijakan antirasisme yang efektif dan klub-klub Israel yang bermain di wilayah Palestina tanpa persetujuan dari Asosiasi Sepak Bola Palestina (PFA).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari Al Jazeera, resolusi FAI tersebut didukung 74 suara. Sementara ada tujuh suara menentang, dan dua abstain.
Resolusi dari Irlandia ini menyusul seruan dari badan sepak bola Turki dan Norwegia pada September lalu yang menyerukan agar Israel diskors dari kompetisi sepak bla internasional.
Permintaan itu muncul setelah ahli-ahli di Perserikatan Bangsa-Bangsa meminta FIFA dan UEFA untuk menghukum Israel di pentas sepak bola internasional dengan alasan negara zionis itu telah melakukan genosida selama perang di Gaza.
Israel meluluhlantakkan kehidupan di Palestina, termasuk di lapangan hijau. Ada 421 atlet sepak bola Palestina tewas setelah invasi pada Oktober 2023.
Pada Oktober 2025, lebih dari 30 ahli hukum juga meminta UEFA mencoret Israel dan klub-klub dari negara tersebut karena pengeboman di Palestina.
Sejauh ini beragam desakan kepada UEFA maupun FIFA untuk menghukum Israel tak berbuah hasil. Bahkan presiden FIFA, Gianni Infantino, menyebut suara-suara dukungan untuk Palestina sebagai isu geopolitik.
"Kami berkomitmen untuk menggunakan kekuatan sepak bola untuk menyatukan masyarakat di dunia yang terpecah belah," kata Infantino.
(nva/nva)
















































