Trump Blak-blakan Negosiasi Ukraina-Rusia Buntu jika Tak Bertemu Putin

4 hours ago 1

CNN Indonesia

Jumat, 16 Mei 2025 11:32 WIB

Presiden AS Donald Trump blak-blakan menyebut tak akan ada kesepakatan antara Rusia-Ukraina di Istanbul sampai ia bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Presiden AS Donald Trump blak-blakan harus bertemu Presiden Vladimir Putin buat negosiasi Rusia-Ukraina. (Getty Images via AFP/Kevin Dietsch)

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Amerika Serikat Donald Trump blak-blakan menyebut tak akan ada kesepakatan yang tercapai dalam pembicaraan damai Rusia-Ukraina di Istanbul sampai ia bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

"Tidak akan ada yang terjadi sampai Putin dan saya bertemu, oke? Dia tidak akan datang. Dia tadinya mau datang, tapi itu karena dia pikir saya datang. Dia tidak datang karena saya tidak ada di sana [Istanbul]," kata Trump kepada wartawan di Air Force One saat mendarat di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rusia dan Ukraina hari ini akan menggelar negosiasi langsung perdana di Istanbul, Turki. Negosiasi itu dihadiri oleh delegasi Rusia, Ukraina, Turki, serta AS.

Trump awalnya menyatakan akan datang jika ia merasa "sesuatu akan terjadi". Kendati begitu, tak lama setelah Rusia merilis daftar delegasi yang akan hadir di pembicaraan, Trump menyatakan tak akan datang.

Delegasi Rusia akan dipimpin oleh ajudan Putin, Vladimir Medinsky. Tim tersebut terdiri dari Wakil Menteri Luar Negeri Mikhail Galuzin, Wakil Menteri Pertahanan Aleksandr Fomin, dan Kepala Intelijen Militer Igor Kostyukov.

Sementara itu, delegasi Ukraina akan dipimpin oleh Menteri Pertahanan Rustem Umerov. Delegasi Kyiv meliputi Wakil Menteri Luar Negeri Pertama Serhiy Kyslytsya, Wakil Kepala Dinas Keamanan Ukraina (SBU) Oleksandr Poklad, Wakil Kepala Intelijen Militer Vadym Skibitskyi, serta sejumlah pejabat keamanan nasional dan intelijen Ukraina.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengirim delegasi ini setelah tahu bahwa Putin cuma mengirim delegasi. Zelensky sendiri sudah ada di Turki, namun untuk bertemu Presiden Recep Tayyip Erdogan di Ankara.

Mengenai pembicaraan ini, Trump percaya bahwa tak akan terjadi apa-apa terkait nasib perang Rusia vs Ukraina. Meski begitu, ia meyakini masalah ini harus segera diselesaikan "karena sudah terlalu banyak orang meninggal dunia", demikian dilansir dari CNN.

Pada Kamis (15/5), Trump sempat mengatakan bahwa negosiasi damai Rusia vs Ukraina di Istanbul dapat digelar untuk menjaga opsi tetap terbuka.

Sejak dilantik, Trump telah berjanji akan mengakhiri perang Rusia-Ukraina yang sudah berlangsung selama tiga tahun. Ia sampai-sampai menghubungi langsung Putin dan membuat janji temu, tindakan yang tak dilakukan oleh presiden AS sebelumnya.

(blq/bac)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Korea International