TNI Dalami Sosok Pemberi Perintah Penculikan Kacab Bank ke Kopda FH

3 hours ago 1

CNN Indonesia

Minggu, 14 Sep 2025 17:00 WIB

Mabes TNI masih mendalami pemberi perintah dan imbalan uang ke Kopda FH di kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang (Kacab) Bank M Ilham Pradipta (MIP). Mabes TNI masih mendalami pemberi perintah dan imbalan uang ke Kopda FH di kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang (Kacab) Bank M Ilham Pradipta (MIP). Ilustrasi. (iStockphoto/Motortion).

Jakarta, CNN Indonesia --

Mabes TNI mengaku masih mendalami pemberi perintah dan imbalan uang ke Kopda FH di kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang (Kacab) Bank M Ilham Pradipta (MIP).

Kapuspen TNI Brigjen Freddy Ardianzah mengungkapkan hal itu tengah diusut oleh penyidik Polisi Militer Kodam Jaya terhadap pelaku Kopda FH yang telah ditetapkan sebagai tersangka.

"Sedang terus didalami oleh Pomdam Jaya," ujarnya saat dikonfirmasi lewat pesan singkat pada Minggu (14/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Freddy menjelaskan dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan konferensi pers bersama Polda Metro Jaya terkait kasus ini.

"Kemungkinan akan ada rilis bersama dengan Polda dalam waktu dekat, terkait perkembangan proses hukum," tuturnya.

Kopda FH sebelumnya telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan tersebut.

Danpomdam Jaya Kolonel CPM Donny Agus mengatakan FH juga telah ditahan terkait kasus tersebut.

Ia mengatakan Kopda FH berperan sebagai perantara mencari orang untuk menjemput paksa MIP.

Selain itu, ketika peristiwa pidana terjadi Kopda FH juga sedang dicari satuannya karena meninggalkan dinas tanpa izin.

MIP yang merupakan kepala kantor cabang pembantu (KCP) sebuah bank di Jakarta Pusat menjadi korban penculikan dan pembunuhan.

Jasad MIP ditemukan di area persawahan di Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Kamis (21/8) pagi. Sebelum ditemukan tewas, korban diculik di parkiran sebuah pusat perbelanjaan kawasan Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (20/8).

Dari hasil pemeriksaan tim dokter, MIP tewas karena kekerasan benda tumpul. Korban diduga juga mengalami kekurangan oksigen sebelum meninggal dunia.

Dalam kasus ini, polisi telah menangkap 15 orang tersangka. Salah satunya adalah Dwi Hartono yang dikenal sebagai crazy rich Jambi dan memiliki usaha bimbel online.

(tfq/sfr)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Korea International