Jakarta, CNN Indonesia --
Sutradara No Other Land, Yuval Abraham, kembali mengkritik The Academy yang akhirnya buka suara setelah lama bungkam soal penangkapan Hamdan Ballal oleh Israel.
Ia mengunggah tangkapan layar surat pimpinan The Academy untuk para anggota yang dirilis usai ramai kabar penangkapan Ballal.
Yuval Abraham kemudian menyoroti sikap Academy yang tak tegas membela Hamdan Ballal terlepas statusnya sebagai salah satu sutradara No Other Land dan pemenang Oscar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah kritik kami, para pemimpin The Academy mengirim surel ini kepada para anggota yang menjelaskan alasan mereka bungkam terhadap serangan atas Hamdan: mereka perlu menghargai 'sudut pandang yang unik,'" ujar Yuval Abraham via Twitter/X, Kamis (27/3).
Dalam surat itu, CEO The Academy Bill Kramer dan Presiden The Academy Janet Yang sama sekali tidak menyebut nama Hamdan Ballal meski telah menjadi korban serangan Israel hingga sempat ditangkap.
The Academy hanya mengutuk tindakan menyakiti atau menekan seniman karena karya mereka, tanpa menyatakan sikap itu tertuju ke Israel atau membela Hamdan Ballal dengan tegas.
Organisasi yang juga menaungi gelaran Piala Oscar itu pun mengatakan alasan tidak blak-blakan soal penangkapan Ballal karena perlu menghargai sudut pandang yang beragam.
"The Academy mengutuk tindakan menyakiti atau menekan seniman karena karya atau sudut pandang mereka," tulis The Academy dalam surat itu.
"Dapat dipahami, kami sering diminta berbicara atas nama The Academy dalam menanggapi berbagai peristiwa sosial, politik, dan ekonomi," sambungnya.
"Dalam hal ini, penting untuk dicatat bahwa The Academy memiliki hampir 11.000 anggota global dengan berbagai perspektif yang unik," sambung organisasi yang juga dikenal dengan sebutan AMPAS tersebut.
Yuval Abraham kemudian membandingkan sikap itu dengan pernyataan The Academy saat enam sineas Iran, termasuk sutradara Jafar Panahi, ditangkap oleh pemerintah Iran pada 2011.
Pernyataan sikap itu tegas mengutuk pemerintah Iran yang menangkap para pembuat film. Hal itu kontras dengan pernyataan terbaru yang tidak menyebut nama Hamdan Ballal sama sekali.
"Bandingkan ini, yang bahkan tidak menyebut nama Hamdan, dengan posisi The Academy yang begitu kuat ketika pemerintah Iran menindas pembuat film," ujar Yuval Abraham.
"Penangkapan enam sineas Iran, hukuman 'satu tahun penjara dan 90 cambukan' kepada seorang aktris hanya karena berakting dalam sebuah film terkenal, dan penahanan rumah yang terus berlanjut terhadap Jafar Panahi adalah situasi yang menuntut perhatian serius kami," ujar The Academy pada saat itu.
Hamdan Ballal sempat ditangkap dan dilaporkan menghilang oleh rekan sesama sutradara pada Senin (24/3). Ia lalu dibebaskan dari tahanan pada Selasa (25/3) waktu setempat atau sehari setelah penggerebekan di Tepi Barat.
Ballal kemudian buka suara terkait detik-detik penangkapan itu. Ia mengaku diserang setelah merekam pemukim Israel yang menyerang rumah di lingkungannya.
(frl/sfr)