Serbia Punya Pemerintah Baru usai Berbulan-bulan Demo Warga

2 days ago 5

CNN Indonesia

Kamis, 17 Apr 2025 03:15 WIB

Parlemen Serbia memilih pemerintahan baru pada Rabu (16/4) dengan menjadikan Djuro Macut sebagai perdana menteri terpilih. Parlemen Serbia memilih pemerintahan baru pada Rabu (16/4) dengan menjadikan Djuro Macut sebagai perdana menteri terpilih. Ilustrasi. (Handout / National Assembly of the Republic of Serbia / AFP).

Jakarta, CNN Indonesia --

Parlemen Serbia memilih pemerintahan baru pada Rabu (16/4). Pemerintahan baru itu dibentuk usai berbulan-bulan protes antikorupsi yang dipimpin oleh mahasiswa menjatuhkan pemerintahan sebelumnya.

Negara Balkan tersebut terperosok dalam kekacauan politik sejak mantan perdana menteri Milos Vucevic dan pejabat senior lainnya mengundurkan diri pada Januari di tengah protes maraton yang dipicu oleh bencana stasiun kereta api yang menewaskan 16 orang.

"Serbia sudah lelah dengan perpecahan dan blokade," ujar Perdana Menteri yang baru terpilih Djuro Macut, seorang ahli endokrinologi, saat menyampaikan kabinet yang diusulkan di parlemen, seperti dikutip AFP.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kabinet tersebut mencakup 20 anggota kabinet sebelumnya, di antaranya menteri keuangan, menteri dalam negeri, dan menteri pertahanan yang berpengaruh.

"Anda lebih terlihat seperti pemerintahan bekas daripada yang baru," ujar seorang anggota parlemen dari gerakan oposisi Ecological Uprising, Aleksandar Jovanovic, selama debat tersebut.

Oposisi, yang mengatakan perombakan pemerintahan hanya akan memperdalam krisis, mendorong pemerintahan transisi untuk membuka jalan bagi pemilihan umum baru.

Ia secara khusus mengkritik pencalonan menteri pendidikan -- topik hangat setelah berbulan-bulan demonstrasi yang dipimpin mahasiswa dan pemogokan guru -- yang diberikan kepada seorang analis politik yang dekat dengan Partai Progresif Serbia yang berkuasa di bawah Presiden Aleksandar Vucic.

Sementara itu, kementerian informasi akan dipimpin oleh Boris Bratina, yang dikenal karena penentangannya terhadap bergabungnya Serbia dengan Uni Eropa. Ia bahkan membakar bendera Uni Eropa di sebuah acara publik pada 2009.

"Secara politis dan ideologis, pemerintahan ini tampaknya lebih merupakan kelanjutan daripada pemutusan dari pemerintahan sebelumnya," ujar analis politik Bojan Klacar kepada AFP.

Macut, perdana menteri baru, tidak memiliki pengalaman politik selain mengambil bagian dalam pembentukan gerakan politik pro-pemerintah baru yang diluncurkan oleh Vucic pada Sabtu.

Gerakan tersebut, yang belum diberi nama, diumumkan pada rapat umum di Belgrade yang dihadiri oleh 55 ribu orang menurut kelompok penghitungan independen. Kendati, Vucic mengatakan di atas panggung bahwa 145 ribu orang hadir.

Di luar perdebatan mengenai jumlah, "partisipasi, energi, dan pesan tidak sekuat yang diharapkannya," ujar Klacar, sembari mencatat sekutu politik Vucic berhasil menstabilkan posisi mereka sampai batas tertentu.

"Mereka telah lama bersikap defensif, tetapi unjuk rasa ini membantu mereka merebut kembali posisi politik," ujar Klacar.

(sfr)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Korea International