CNN Indonesia
Kamis, 16 Okt 2025 11:37 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Pelatih timnas Malaysia, Peter Cklamovski, terancam hukuman dari Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) terkait permasalahan dokumen palsu pemain naturalisasi.
Pejabat Presiden FAM, Datuk Mohd Yusoff Mahadi, menjelaskan FAM sudah menyerahkan permasalahan tudingan Cklamovski kepada Komite Disiplin FAM.
Sebelumnya Cklamovski sempat menyatakan kasus dokumen palsu yang membelit FAM dan tujuh pemain naturalisasi adalah murni kesalahan induk olahraga sepak bola Malaysia. Pelatih asal Australia itu juga menyebut tidak ada keterlibatan Tunku Ismail Ibni Sultan Ibrahim, yang merupakan bos klub Johor Darul Ta'zim, dalam kasus tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan Cklamovski kemudian mendapat respons dari publik sepak bola Malaysia, termasuk FAM. Sang pelatih pun belakangan sudah meminta maaf.
Mohd Yusoff pun menyatakan FAM adalah organisasi yang tunduk pada statuta dan semua pihak, termasuk pelatih, harus menghormatinya.
"Secara pribadi saya terima permohonan maaf [Cklamovski], mungkin kekhilafan atau keceplosan. Namun, organisasi memiliki aturan yang harus dihormati dan dipatuhi, jadi saya serahkan kepada badan independen di dalam FAM untuk memantau masalah ini," ucap Mohd Yusoff dikutip dari Berita Harian.
"Badan independen tersebut adalah Komite Disiplin yang akan memantau masalah tersebut. Kami serahkan kepada komite untuk mengambil tindakan lebih lanjut terkait pernyataan Cklamovski," katanya menambahkan.
Mohd Yusoff menerangkan FAM tidak segera mengambil tindakan kepada Cklamovski karena timnas Malaysia sedang menghadapi laga kualifikasi Piala Asia 2027 melawan Laos pada pertengahan Oktober.
"Setelah pernyataan Cklamovski, orang-orang mengira kami akan segera merespons, tetapi kami di FAM lebih memikirkan kepentingan tim nasional. Ada pertandingan [melawan Laos] yang harus dihadapi, jadi kami tidak mau menimbulkan suasana kacau atau tidak nyaman bagi pelatih dan pemain."
"Kami ingin menjaga keharmonisan dan tidak ingin mengganggu proses persiapan tim," jelas Mohd Yusoff.
Sementara FAM sudah mengajukan banding kepada FIFA soal kasus dokumen tujuh pemain naturalisasi.
(nva/har)