skt | CNN Indonesia
Sabtu, 31 Mei 2025 18:50 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Rusia meluncurkan aplikasi pesan dan berbincang (chat) buatan dalam negeri demi urusan keamanan serta mengurangi ketergantungan pada platform asing, seperti WhatsApp dan Telegram.
Parlemen Rusia atau State Duma mengklaim layanan pesan nasional itu bakal menjadi alternatif yang aman di kawasan domestik. Selain itu, aplikasi anyar buatan Rusia diklaim juga bakal multifungsi selayaknya layanan sejenis dari negara lain.
"Pembentukan layanan multifungsi nasional akan menutup celah terakhir dalam keamanan digital kita," kata Kepala Kebijakan Informasi State Duma Sergei Boyarsky, dikutip dari Anadolu Ajansi, Sabtu (31/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Boyarsky menegaskan aplikasi pesan ini memang dirancang untuk menggantikan layanan asing yang dianggap tidak aman. Ia menekankan hadirnya aplikasi baru tersebut juga diperlukan demi pelayanan yang lebih modern dan fungsional.
Meski begitu, Parlemen Rusia menegaskan bahwa rencana ini bukan serta-merta mengusir perusahaan asing. Ia menegaskan WhatsApp dan Telegram masih boleh beroperasi di negara yang dipimpin Presiden Vladimir Putin itu.
"WhatsApp dan Telegram bisa terus beroperasi, jika mereka sepenuhnya mematuhi hukum kita. Namun, sekarang mereka tidak lagi diuntungkan dari kurangnya persaingan," bebernya.
Belum ada penjelasan resmi apa nama layanan aplikasi pesan yang akan diluncurkan Pemerintah Rusia.
Sergei Boyarsky hanya menegaskan langkah ini merupakan bagian dari transformasi digital. Ia menyinggung bagaimana perluasan penggunaan aplikasi domestik, layanan e-government, perbankan online, sampai platform media sosial lokal.
(asa/asa)