Jakarta, CNN Indonesia --
Waralaba Mission: Impossible kembali setelah dua tahun dengan film Mission: Impossible - The Final Reckoning. Film itu menjadi rilisan kedelapan dari waralaba legendaris yang telah berjalan selama 30 tahun.
The Final Reckoning melanjutkan misi Ethan Hunt bersama timnya menghentikan skenario berbahaya Entity, AI canggih yang berusaha membangun peradaban baru di dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kelanjutan perjalanan itu masih menyajikan banyak ketegangan, terutama saat Ethan Hunt (Tom Cruise) harus melakukan aksi ekstrem demi menghentikan rencana besar The Entity lewat manusia utusannya yang bernama Gabriel (Esai Morales).
Film berdurasi 2 jam 49 menit itu tidak hanya berisi aksi megah, tetapi juga cerita menegangkan yang tidak jarang memberi kejutan alias plot twist. Sedikitnya tiga plot twist penting dalam cerita The Final Reckoning.
Pertama, Gabriel ternyata memiliki motif sendiri di luar skenario Entity menguasai Bumi. Ia berencana mengendalikan AI canggih itu untuk membantunya menjadi penguasa absolut di dunia.
Ambisi itu mendorong Gabriel membuat rencana yang mendesak Ethan Hunt mengikuti instruksinya. Ethan Hunt akhirnya harus putar otak agar dapat beberapa langkah lebih maju dari Gabriel maupun Entity.
Plot twist kedua datang dari Erika Sloane (Angela Bassett) mantan Direktur CIA yang kini menjabat Presiden Amerika Serikat. Ia menghadapi situasi mencekam karena berpacu dengan waktu untuk memastikan rudal nuklir AS tetap dikuasai pemerintah dan tak jatuh ke tangan Entity.
Sloane didesak pejabat tinggi AS supaya bergegas mematikan semua fasilitas internet dan listrik agar tidak disusupi Entity.
Namun, Hunt meminta waktu untuk menyelesaikan misinya, dan misi itu butuh skenario Entity tetap berjalan sampai titik tertentu.
Presiden AS itu ternyata mengelabui semua anak buahnya dan memilih memihak Ethan Hunt berkat rekam jejaknya di masa lalu.
Plot twist terakhir film itu adalah kemunculan William Donloe (Rolf Saxon), analis CIA yang pernah tampil di Mission: Impossible (1995). Ia ternyata memahami keberadaan Sevastopol dan memegang kunci yang membantu Hunt menemukan kapal selam tersebut.
Lanjut ke sebelah...