Reaksi FAM Usai FIFA Ungkap Alasan Lengkap Tolak Banding Malaysia

Jakarta, CNN Indonesia --

Plt Presiden Persatuan Sepak Bola Malaysia (FAM), Datuk Wira Mohd Yusoff Haji Mahadi, memberikan respons usai FIFA membeberkan alasan tertulis terkait penolakan banding yang diajukan FAM soal kasus dokumen palsu tujuh pemain naturalisasi Malaysia.

"FAM ingin memberitahukan bahwa kami telah menerima alasan lengkap atas keputusan yang diberikan oleh FIFA mengenai penolakan banding FAM terkait status kelayakan tujuh pemain warisan Malaysia," ucap Datuk Wira Mohd Yusoff Haji Mahadi dikutip dari Instagram FAM pada Selasa (18/11).

Komite Banding FIFA akhirnya memberikan alasan tertulis di balik penolakan banding Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) serta tujuh pemain warisan yang terlibat dalam kasus pemalsuan dokumen naturalisasi.

Dalam dokumen resmi yang dipublikasikan di situs web FIFA pada Selasa (18/11), Komite Disiplin FIFA memberikan penjelasan rinci tentang keputusan yang diumumkan pada 3 November lalu. Intinya, FIFA telah membuktikan bahwa dokumen tujuh pemain naturalisasi adalah palsu.

Meski FIFA sudah membeberkan bukti-bukti terkait pemalsuan dokumen tujuh pemain naturalisasi Malaysia, namun FAM tetap bersikeras bahwa mereka tidak melakukan kesalahan seperti yang dituduhkan.

[Gambas:Instagram]

FAM pun memutuskan akan melanjutkan kasus pemalsuan dokumen tujuh pemain naturalisasi Malaysia ini kepada Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).

"Oleh karena itu, FAM akan memulai proses untuk membawa kasus ini ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS). Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa keadilan dapat ditegakkan dan untuk mempertahankan integritas proses kelayakan pemain yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Malaysia dan badan-badan terkait," kata Datuk Wira Mohd Yusoff Haji Mahadi.

"FAM tetap berkomitmen untuk memperjuangkan hak-hak semua pemain yang memenuhi syarat untuk mewakili negara, dan akan memastikan bahwa setiap tindakan diambil secara profesional, transparan, dan sesuai dengan jalur hukum yang sesuai," ujar Datuk Wira Mohd Yusoff Haji Mahadi menambahkan.

[Gambas:Video CNN]

(rhr/rhr/nva)