CNN Indonesia
Minggu, 01 Jun 2025 15:15 WIB

Bandung, CNN Indonesia --
BMKG Stasiun Geofisika Bandung mencatat 118 kali gempa bumi telah mengguncang wilayah Jawa Barat dan sekitarnya selama Mei 2025.
Berdasarkan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi dengan kedalaman dangkal (kurang dari 60 km) sebanyak 104 kejadian, gempa bumi menengah (60 km hingga 300 km) 14 kejadian dan gempa bumi dalam (lebih dari 300 km) 0 kejadian dengan rentang 2 km hingga 167 km.
Sedangkan untuk magnitudo, gempa bumi terbesar yang tercatat adalah 4,2 dan terkecil 1,2.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Berdasarkan letak hiposenternya, terjadi 75 gempa bumi yang berpusat di laut, sedangkan 43 kejadian gempa bumi lainnya berpusat di darat," ungkap Teguh Rahayu, Kepala BMKG Bandung, Minggu (1/6).
Sepanjang Mei 2025, terdapat 9 gempa bumi yang dirasakan. Salah satunya terjadi pada 30 Mei 2025 pukul 04:12:25 WIB, yang berpusat 7.38 LS dan 107.18 BT pada kedalaman 10 Km.
Gempa berkekuatan 4.2 ini dirasakan (MMI) di Kecamatan Pagelaran dan Kecamatan Pasirkuda, serta Cianjur II-III MMI.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif.
BMKG Stasiun Geofisika Bandung juga mencatat ada 1.236.093 kejadian petir di wilayah Jawa Barat dan sekitarnya selama periode Bulan Mei 2025.
Aktivitas sambaran petir sepanjang periode tersebut menunjukkan pada minggu ke-1 bulan Mei 2025 merupakan aktivitas tertinggi petir CG (-) sebanyak 262.992 kejadian. Sedangkan aktivitas petir CG(+) tertinggi juga terjadi pada minggu ke-1 sebanyak 202.178 kejadian.
Sepanjang Mei 2025, kejadian petir tertinggi terjadi pada tanggal 6 Mei 2025 sebanyak 113.538 kejadian dan jumlah kejadian terendah terjadi pada tanggal 27 Mei 2025 sebanyak 4 kejadian.
"Berdasarkan data kejadian petir yang diperoleh, wilayah dengan jumlah petir tertinggi adalah Kabupaten Sumedang, Kabupaten Cianjur, dan Kabupaten Majalengka," katanya.
(csr/fea)