Pusat Nuklir di Natanz Rusak Digempur Israel, Radiasi Terdeteksi

16 hours ago 4

CNN Indonesia

Sabtu, 14 Jun 2025 04:15 WIB

Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi mengatakan terdapat kontaminasi radiologis dan kimia akibat rusaknya fasilitas nuklir Natanz. Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi mengatakan terdapat kontaminasi radiologis dan kimia akibat rusaknya fasilitas nuklir Natanz. (AFP/-)

Jakarta, CNN Indonesia --

Israel terus menargetkan serangan ke fasilitas nuklir Iran. Serangan tersebut telah merusak sebagian pusat pengayaan uranium Natanz.

Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi mengatakan terdapat kontaminasi radiologis dan kimia akibat rusaknya fasilitas nuklir tersebut. Kendati demikian, radiasi tersebut masih bisa ditangani dan tidak meluas.

"Ada kontaminasi radiologis dan kimia di fasilitas Natanz, namun kondisinya masih dapat ditangani dengan langkah-langkah yang tepat," ujar Grossi dikutip Al Jazeera, Jumat (13/6) waktu setempat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pemaparannya di hadapan Dewan Keamanan PBB, Grossi menyebutkan sejumlah sentrifugal di Natanz kemungkinan besar mengalami kerusakan akibat serangan. Meski begitu, ia menekankan bahwa hingga saat ini tidak ada tanda-tanda bahwa ruang pengayaan bawah tanah terkena dampak langsung.

Kompleks nuklir yang terletak sekitar 250 kilometer di selatan ibu kota Tehran itu dianggap sebagai fasilitas pengayaan uranium terbesar milik Iran.

Para analis menyebut lokasi ini digunakan untuk mengembangkan dan merakit sentrifugal pengayaan uranium, teknologi utama dalam mengubah uranium menjadi bahan bakar nuklir.

Berdasar laporan otoritas Iran, kata Grossi, terdapat serangan di dua fasilitas nuklir lainnya yakni pabrik penggayaan bahan bakar di Fardo yang terletak di selatan Teheran, dan kompleks nuklir di Isfahan yang meliputi pabrik fabrikasi pelat bahan bakar, pabrik manufaktur bahan bakar, serta fasilitas konversi uranium.

"Saat ini kami belum memiliki cukup informasi selain indikasi bahwa aktivitas militer terjadi di sekitar kedua fasilitas tersebut," kata Grossi.

(isn/isn)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Korea International