CNN Indonesia
Kamis, 10 Jul 2025 13:06 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Kiper muda potensial, Cahya Supriadi, punya kesempatan unjuk gigi bersama Timnas Indonesia U-23 di Piala AFF U-23 2025. Berikut profil sang benteng terakhir Garuda Muda.
Cahya Supriadi dikenal sebagai salah satu kiper muda potensial di Indonesia. Namanya mulai meroket saat membela Timnas Indonesia U-19 yang diproyeksikan mentas di Piala Dunia U-20 2023.
Ia menjadi salah satu pilar andalan Timnas U-19 kala itu bersama Marselino Ferdinan, Hokky Caraka, Kadek Arel, hingga Muhammad Ferarri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sayang, para talenta muda yang dilatih Shin Tae Yong tersebut gagal manggung di ajang akbar setelah Indonesia batal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Meski begitu, sinar Cahya Supriadi tak langsung redup. Pesepakbola kelahiran Karawang pada 11 Februari 2003 kini berseragam PSIM Yogyakarta setelah musim lalu bermain untuk FC Bekasi City.
Cahya mengawali kiprahnya sebagai pesepakbola lewat gemblengan SSB Tunas Pupuk Kujang di Cikampek. Di sanalah semuanya bermula.
Almarhum kakak Cahya menjadi sosok paling berjasa dalam kariernya. Ketika masih kecil, Cahya sering menangis karena tak diajak bermain bola dengan anak sebaya di kampung halamannya.
"Melihat saya seperti itu, kakak saya langsung mendaftarkan saya ke SSB," kata Cahya mengenang almarhum kakak sebagaimana dikutip dari laman Garuda.Id.
Sang kakak menjadi sosok penting dalam hidupnya. Meski kini telah tiada, jejaknya masih terasa kuat dalam semangat Cahya saat ini.
"Beliau sudah meninggal, tapi inspirasinya masih membekas. Saya sering melihat dia jatuh bangun di lapangan. Dari situ saya mulai sadar bahwa sepak bola bukan cuma permainan, tapi juga bisa jadi tanggung jawab dan masa depan," ucapnya.
Baca di halaman berikutnya>>>