Polda Sumsel Tetapkan 25 Tersangka Perusakan Saat Demo Agustus

1 hour ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Polda Sumatera Selatan (Sumsel) total menetapkan 25 tersangka terkait dugaan perusakan dan pembakaran fasilitas umum saat terjadi gelombang demo Agustus lalu di Kota Palembang dan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU).

Sebelumnya aparat mengamankan total 90 orang terkait aksi yang terjadi di tengah gelombang demo di Indonesia pada akhir Agustus lalu.

Kapolda Sumsel Irjen Pol Andi Rian R Djajadi mengatakan kerusuhan terjadi pada Minggu (31/8) dini hari dipicu provokasi melalui media sosial.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Peristiwa perusakan dan pembakaran terjadi sekitar pukul 02.30 WIB. Command Center Polda Sumsel memantau pergerakan konvoi sekitar 500 sepeda motor di depan Kantor DPRD Provinsi Sumsel," ujarnya dalam konferensi pers di Lounge Ampera, lantai 7 Mapolda Sumsel, Kamis (18/9), dikutip dari keterangan pers.

Saat itu, sambungnya, gerombolan orang melakukan perusakan dan pembakaran di Gedung DPRD Sumsel. Selanjutnya massa tak dikenal itu bergerak ke Mako Ditlantas Polda Sumsel. Andi mengatakan massa lalu membakar sejumlah kendaraan menggunakan api langsung maupun bom molotov.

Dari insiden tersebut, tercatat 14 pos polisi lalu lintas serta 22 unit kendaraan roda empat dan roda enam dirusak maupun dibakar. Polisi yang bergerak cepat berhasil mengamankan 64 orang di lokasi kejadian.

Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa aksi tersebut dipicu ajakan dan hasutan yang menyebar di media sosial, termasuk di grup Instagram Plaju X Jakabaring serta unggahan provokatif di Facebook. Sebagian besar pelaku diketahui merupakan anggota kelompok balap liar.

Selain itu, sambung Andi Rian,sehari setelah insiden yakni pada Senin (1/9/2025), aksi unjuk rasa mahasiswa di Palembang berlangsung aman. Namun, sambungnya, ditemukan empat penyusup yang membawa senjata tajam dan bom molotov.

"Keempat penyusup tersebut langsung diamankan petugas," tegasnya.

Andi Rian mengatakan, polisi juga menangkap sejumlah terduga pelaku lain yang terlibat dalam perusakan maupun penghasutan pada 6, 11, dan 16 September 2025.

Sementara di Kabupaten OKU, aksi perusakan atau vandalisme pada 1 September 2025 menyebabkan kerusakan fasilitas umum, termasuk pot tanaman yang dilemparkan ke arah petugas dan gedung.

Dari kejadian di OKU itu, 12 orang diamankan--sebanyak 11 di antaranya masih anak-anak. Hanya satu orang dewasa yang ditetapkan sebagai tersangka perusakan.

Andi Rian menyatakan penyelidikan akan terus dikembangkan untuk mengungkap aktor intelektual di balik provokasi tersebut.

(kid/ugo)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Korea International