PM Anwar 'Spill' Alasan Malaysia Tak Gabung KTT Perdamaian Gaza

4 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Malaysia tidak diundang ke Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian Gaza yang digelar di Mesir, karena memberikan "dukungan bersyarat" terhadap proposal gencatan senjata usulan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, mengatakan hanya negara-negara yang memberikan dukungan penuh terhadap proposal Trump yang menghadiri KTT tersebut.

"Malaysia tidak diikutsertakan karena kami menyatakan dukungan dengan beberapa keberatan," kata Anwar, seperti diberitakan The Star.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hal ini bergantung pada resolusi komprehensif untuk memulangkan warga Palestina yang diusir secara paksa," imbuh Anwar.

Anwar mengatakan keberatan yang disampaikan Malaysia termasuk hak-hak yang terkait dengan negara Palestina dan penyelesaian kekerasan yang berlanjutan di Tepi Barat.

Anwar mengakui ada pihak-pihak yang mempertanyakan dukungan Malaysia terhadap rencana tersebut.

PM Anwar menegaskan prioritas utama untuk mendukung rencana tersebut adalah menghentikan penghancuran di Gaza dan pembunuhan terhadap warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak.

Meski demikian, Anwar memastikan Malaysia siap membantu operasi penjaga perdamaian di bawah Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) jika diminta. Selain itu, Anwar juga akan menelepon otoritas Mesir hari ini, untuk mengizinkan bantuan kemanusiaan dan medis masuk ke Gaza melalui Rafah.

"Kita akan lihat apakah kita bisa mengirimkan bantuan dan tenaga medis spesialis melalui Rafah. Daripada membawa orang Palestina ke sini, lebih baik kita ke sana untuk membantu," imbuhnya.

Pada Senin (13/10), AS dan sejumlah pemimpin negara Arab dan Muslim telah menandatangani deklarasi Gaza Peace Summit di Mesir.

Dalam pidatonya, Trump menyebut hari ini sebagai "hari yang luar biasa bagi Timur Tengah" karena menurutnya salah satu konflik yang paling pelik berhasil diselesaikan dan perdamaian tercapai.

"Ini adalah hari yang luar biasa bagi dunia, hari yang luar biasa bagi Timur Tengah," ujar Trump di hadapan puluhan pemimpin dunia, termasuk Presiden Prabowo Subianto yang hadir di resor Kota Sharm El Sheikh.

"Dokumen ini akan memuat aturan, ketentuan, dan banyak hal lainnya. Perjanjian ini akan bertahan," tambah Trump sebelum menandatangani deklarasi seperti dikutip AFP.

Trump mengatakan bahwa komitmen bersama para mediator terhadap rencana perdamaian 20 poin yang ia susun untuk Gaza akan menjadi "fondasi krusial" bagi terciptanya "perdamaian yang agung, gemilang, dan abadi."

(dna)

Read Entire Article
Korea International