Pertemuan di Roma Rampung, Perundingan Nuklir AS-Iran Lanjut Ronde 3

2 hours ago 4

Jakarta, CNN Indonesia --

Amerika Serikat dan Iran mengakhiri putaran kedua pembicaraan tingkat tinggi mengenai program nuklir Teheran. Kedua pihak setuju untuk bertemu lagi dalam seminggu untuk diskusi lebih lanjut.

Menurut laporan televisi pemerintahan Iran, pembicaraan yang dimediasi oleh Oman di Roma berlangsung selama sekitar empat jam.

"Kedua belah pihak sepakat untuk melanjutkan pembicaraan tidak langsung pada tingkat teknis dalam beberapa hari ke depan dan kemudian dilanjutkan pada tingkat dua negosiator senior pada hari Sabtu mendatang, 26 April," kata juru bicara kementerian luar negeri Iran, Esmaeil Baqaei, dalam cuitannya di X, melansir AFP, Sabtu (19/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oman mengatakan bahwa putaran ketiga akan diadakan di Muscat, kembali ke lokasi pembicaraan pertama seminggu yang lalu.

Itu adalah pembicaraan pertama pada tingkat tinggi antara kedua negara sejak Presiden AS Donald Trump meninggalkan perjanjian nuklir penting pada tahun 2018.

Negara-negara Barat termasuk Amerika Serikat menuduh Iran berusaha mengembangkan senjata nuklir. Namun, Iran secara konsisten membantah tuduhan tersebut dan bersikeras bahwa programnya bertujuan untuk tujuan sipil, bukan perang.

Setelah pembicaraan hari Sabtu, kementerian luar negeri Oman mengatakan bahwa diplomat tertinggi Iran Abbas Araghchi dan utusan Amerika Serikat untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, telah sepakat untuk terus berunding.

"Pembicaraan tersebut bertujuan untuk menyegel kesepakatan yang adil, tahan lama dan mengikat yang akan memastikan Iran (benar-benar) bebas dari senjata nuklir dan sanksi, dan mempertahankan kemampuannya untuk mengembangkan energi nuklir yang damai," kata Kemenlu Oman.

Ia mengatakan bahwa pembicaraan tersebut mendapatkan momentum dan sekarang bahkan sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin.

Araghchi menyebut diskusi tersebut sebagai pertemuan yang baik dan membuahkan hasil positif.

"Kali ini kami berhasil mencapai pemahaman yang lebih baik tentang serangkaian prinsip dan tujuan," katanya kepada TV pemerintah Iran.

Baqaei mengatakan bahwa kedua delegasi berada di dua ruangan berbeda di kediaman duta besar Oman, dengan Menteri Luar Negeri Oman, Badr Albusaidi, yang menyampaikan pesan-pesan di antara mereka.

Teheran dan Washington tidak memiliki hubungan diplomatik sejak lama setelah revolusi Islam Iran tahun 1979.

Setelah kembali menjabat pada Januari, Trump menghidupkan kembali kampanye tekanan maksimum atas sanksi-sanksi terhadap Iran.

Pada bulan Maret, ia menulis surat kepada pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei yang mendesak pembicaraan nuklir yang diperbarui dan juga memperingatkan akan aksi militer jika diplomasi gagal.

Trump mengatakan pihaknya tidak mau terburu-buru menggunakan opsi militer terkait masalah ini. Ia mengungkap bahwa Iran juga dengan terbuka berunding dengan AS terkait program nuklir mereka.

(dmi/dmi)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Korea International