Pakar Wanti-wanti Megatsunami 300 Meter Ancam Wilayah AS

5 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah pakar memperingatkan potensi megatsunami yang dapat menggulung seluruh permukiman di pesisir Amerika Serikat, khususnya di Alaska, Hawaii, dan pantai barat daratan utama AS.

Sebuah studi baru yang terbit dalam Proceedings of the National Academy of Sciences mengungkap gempa bumi dahsyat bisa terjadi di sepanjang zona subduksi Cascadia, sebuah patahan yang membentang dari Pulau Vancouver Utara hingga California.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut para peneliti dari Virginia Tech menyebut jika gempa bumi dahsyat itu terjadi bersamaan dengan naiknya permukaan air laut imbas krisis iklim, dampaknya bisa menghasilkan tsunami raksasa di California Utara, Oregon utara, dan Washington selatan.

Megatsunami merupakan gelombang laut raksasa yang jauh lebih besar dari tsunami. Bencana ini disebabkan perpindahan air laut, yang dapat dipicu oleh gempa bumi, tanah longsor, atau letusan gunung berapi.

Menurut para ahli zona subduksi Cascadia memiliki peluang 15 persen untuk menciptakan gempa bumi berkekuatan 8,0 SR atau lebih besar dalam 50 tahun ke depan. Para ahli memprediksi gempa tersebut dapat memicu megatsunami dengan ketinggian hingga 300 meter.

"Perluasan dataran banjir pesisir setelah gempa bumi zona subduksi Cascadia belum pernah dikuantifikasi sebelumnya, dan dampaknya terhadap penggunaan lahan dapat secara signifikan meningkatkan waktu pemulihan," kata Tina Dura, penulis utama studi dan asisten profesor di Departemen Geosains Virginia Tech, dalam sebuah pernyataan, melansir New York Post, Senin (19/5).

Megatsunami ditandai dengan ketinggian yang ekstrem, dengan gelombang yang membentang hingga ratusan meter ke udara. Tidak seperti peristiwa yang disebabkan oleh iklim yang terjadi secara bertahap, potensi gempa bumi ini akan terjadi dalam hitungan menit.

"Perluasan dataran banjir pesisir setelah gempa bumi zona subduksi Cascadia belum pernah dikuantifikasi sebelumnya, dan dampaknya terhadap penggunaan lahan dapat secara signifikan meningkatkan waktu pemulihan," kata Tina Dura.

Melansir The Independent, penelitian ini juga mengungkap dampak yang paling parah akan terjadi di Washington bagian selatan, Oregon bagian utara, dan California bagian utara. Alaska dan Hawaii, meskipun lebih jauh dari garis patahan, juga rentan karena profil seismik dan vulkaniknya.

Lebih lanjut, para peneliti menjelaskan zona subduksi Cascadia merupakan bagian 'Cincin Api', tempat Lempeng Pasifik bertemu dengan lempeng tektonik lainnya dan dapat menyebabkan gempa bumi dahsyat serta sebagian besar letusan gunung berapi.

Namun, para penulis studi mencatat gempa bumi dengan magnitudo seismik lebih dari 8,0 belum pernah terjadi di wilayah tersebut sejak 26 Januari 1700.

"Cascadia adalah tempat yang unik. Tempat ini tidak terlalu padat penduduknya, namun sebagian besar muara sungai memiliki komunitas di dalamnya, dan semuanya berada di zona penurunan tanah," kata Dura.

"Sejujurnya, di sinilah saya pikir penurunan tanah dapat memiliki dampak yang lebih besar daripada yang terjadi selama gempa bumi besar baru-baru ini di seluruh dunia," pungkasnya.

(dmi/dmi)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Korea International